Menu

Turki Klaim AS Akan Tetap Kirim Jet F-35

Riko 6 Apr 2019, 16:21
Jet Siluman F-35 AS (internet)
Jet Siluman F-35 AS (internet)

RIAU24.COM -  Pemerintah Turki mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) tetap akan mengirim Jet F-35 meski sebelumnya AS mengatakan membatalkan pengiriman jet tersebut lantaran Turki nekat membeli rudal S 4000 Rusia. 

Menurut Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan, ada tiga dari empat jet tempur F-35 telah dikirim oleh Amerika Serikat (AS) dan yang terakhir diperkirakan akan ditransfer pada hari Jumat waktu setempat.

"Untuk melindungi hak dan hukum kami, kami mempertahankan kontak dan negosiasi kami," kata Hulusi Akar selama kunjungan ke Sultan Murat Barracks, di mana Perwakilan Militer Turki untuk pasukan penjaga perdamaian NATO di Kosovo (KFOR) hadir.

Akar mengatakan Turki telah memenuhi semua tanggung jawabnya.

"Kami adalah salah satu dari delapan mitra proyek ini. Kami telah memberikan sejumlah uang yang serius, kami telah memenuhi semua tanggung jawab kami. Dalam kerangka kesepakatan yang kami capai, tiga pesawat telah dikirimkan dan yang keempat akan dikirimkan hari ini," ujarnya.

"Kami memiliki pilot di sana. Kami memiliki empat pilot dalam pelatihan penerbangan dan dua pilot kami sedang melakukan tugas persiapan, personil pemeliharaan adalah petugas yang tidak ditugaskan, dan mereka juga sedang dilatih," terangnya seperti dikutip dari Sindonews mengutip Anadolu, Sabtu 6 April 2019.

Akar juga mengaku bahwa Turki masih tertarik untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot milik AS, di mana pihak AS sendiri ragu untuk menjualnya.

"Melindungi negara dan bangsa kita adalah tugas kita yang paling penting. Satu-satunya tujuan Turki adalah melindungi wilayahnya dan bangsanya," ucapnya.

“Kami telah mengerjakan ini. Kami telah mengatakan bahwa kami bisa mendapatkan sistem pertahanan udara dan rudal Patriot Amerika pada saat yang sama sambil mendapatkan S-400. Otoritas kami melanjutkan negosiasi mereka, jadi kami telah dengan jelas menunjukkan bahwa kami bersedia membeli Patriot,” tambah menteri pertahanan itu.