Menu

Heboh, Citra Satelit Tunjukkan Ada S-300 Rusia di Wilayah AS

Riko 13 May 2019, 14:01
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Sebuah citra satelit menunjukkan sistem pertahanan rudal S-300PT Rusia buatan era Soviet berada di sebuah situs militer Amerika Serikat (AS). Gambar satelit itu memicu kehebohan di media-media Rusia karena penasaran bagaimana dan mengapa senjata pertahanan itu berada di sana.

Gambar yang telah menyebar secara online itu awalnya diunggah seorang blogger penggila militer. Gambar memperlihatkan dua peluncur 5P85PT semi-trailer dan sistem pengendali tembakan 30N6. Instalasi adalah bagian integral dari sistem rudal surface-to-air S-300PT.

Blogger pengunggah foto satelit itu dikenal dengan nama "Tamydoolittle" dengan akun Twitter @border9999. Dalam posting-nya, dia mengaku telah melakukan geolokasi semua jenis peralatan militer.

Entah karena alasan apa, posting-nya tertanggal 1 Mei tersebut dihapus setelah jadi pemberintaan media-media Rusia dan majalah online Defense Blog. 

Dalam posting aslinya, blogger itu tidak memberikan perincian tentang di mana instalasi dikerahkan. "Peluncur dan sistem kontrol dari sistem pertahanan udara S-300 di lokasi uji Amerika," tulis dia, seperti dikutip Sputnik, Senin 13 Mei 2019.

Diproduksi di Uni Soviet pada tahun 1975, sistem pertahanan udara S-300 pertama mulai beroperasi pada tahun 1979. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem tersebut dikirimkan ke lebih dari selusin negara, termasuk China, Aljazair, Venezuela, Iran, Vietnam, Ukraina juga kepada sekutu NATO; Bulgaria dan Slovakia.

Fakta bahwa sistem tersebut diyakini masih dikerahkan oleh beberapa anggota NATO. Hal itu yang memicu dugaan bahwa senjata pertahanan itu berakhir di tanah Amerika, negara pemimpin NATO.

Menurut beberapa laporan media AS, Washington telah mempertahankan setidaknya satu instalasi S-300 sejak awal 1990-an, yang diduga diperolehnya dari Belarus di tengah-tengah kekacauan setelah runtuhnya Uni Soviet. The New York Times pada tahun 1994 pernah melaporkan bahwa kepala intelijen militer Pentagon membeli komponen S-300 dalam kesepakatan rahasia untuk mempelajari sistem tersebut. Sistem itu dilaporkan datang ke AS tanpa peralatan elektronik dan radar.

Ketertarikan Pentagon pada teknologi era Soviet tidak memudar sejak saat itu. Pada Oktober tahun lalu dilaporkan bahwa spesialis militer AS dan Israel melakukan perjalanan rahasia ke Ukraina untuk mempelajari dan menguji instalasi S-300 di sana. Kiev dilaporkan memberi Tel Aviv dan Washington rincian teknis dan beberapa S-300 untuk uji lapangan lebih lanjut.

Meskipun tidak jelas apakah S-300 yang terlihat di tanah AS tersebut tiruan atau nyata, beberapa media Rusia berspekulasi bahwa militer AS mungkin akan melakukan tes dalam persiapan untuk operasi militer di Venezuela, yang menggunakan senjata pertahanan tersebut.

Sumber: Sindonews