Menu

Banyak Korban Berjatuhan dan Ditemukan Selongsong Peluru, Komnas HAM Didesak Bentuk Tim Investigasi

Riko 23 May 2019, 11:45
Wakil ketua DPR RI Fadli Zon memperlihatkan temua selongsong peluru yang diduga digunakan aparat kepolisian untuk menghalau aksi 22 Mei di Bawaslu
Wakil ketua DPR RI Fadli Zon memperlihatkan temua selongsong peluru yang diduga digunakan aparat kepolisian untuk menghalau aksi 22 Mei di Bawaslu

RIAU24.COM -  Selain banyaknya jatuhnya korban, alumni LBH-YLBHI menyesalkan temuan dugaan peluru tajam seperti yang ditemukan massa aksi di dalam mobil polisi di ruas jalan Jalan Brigjen Katamso, Jakarta Barat, Rabu 22 Mei 2019. Maka dari itu alumni LBH-YLBHI mendesak segera dilakukan investigasi. 

"Komnas HAM harus segera membentuk tim investigasi meninggalnya para pengunjuk rasa dan temuan peluru tajam,"kata perwakilan alumni Lembaga Bantuan Hukum (LBH-YLBHI), Abdul Fickar Hajar melansir dari RMOL, Kamis 23 Mei 2019.

Jatuhnya korban dari masyarakat sipil pada aksi penolakan hasil Pemilu 2019, mengindikasikan Polri telah melakukan tindakan di luar batas kewajaran. Polri seharusnya mengedepankan pola-pola yang humanis dan tidak represif, sebagaimana Peraturan Kapolri No. 16/2006 Tentang Pedoman Pengendalian Massa.

"Itu tindakan di luar prosedur penanggulangan aksi massa," katanya. 

Dan kepada Kepala Negara, diminta agar tidak diam pada situasi seperti ini. Berikan kepastian keamanan dan perlindungan HAM pada rakyat.

"Jika situasi bentrok terus terjadi, maka sesungguhnya korbannya adalah rakyat, dan Presdien harus bertanggungjawab,"tutupnya.