Menu

APP BIPA Riau Bisa Manfaatkan Berbagai Peluang

Elvi 24 May 2019, 09:08
Kepala Balai Bahasa Riau Drs. Umar Solikhan, M.Hum saat membuka cara rapat koordinasi APPBIPA Riau /IST
Kepala Balai Bahasa Riau Drs. Umar Solikhan, M.Hum saat membuka cara rapat koordinasi APPBIPA Riau /IST

RIAU24.COM -  PEKANBARU - Riau merupakan daerah yang kaya dan punya banyak potensi di bidang pariwisata, industri dan perdagangan. Untuk itu Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Riau sebenarnya bisa memanfaatkan berbagai peluang tersebut.

Demikian dikatakan Ketua APPBIPA Riau Dr. Dahnilsyah, S.S, MA. dalam sambutannya saat acara Identifikasi Jejaring BIPA: Rapat Koordinasi Program dan Penguatan Jejaring  BIPA Riau di Hotel Pesonna, Pekanbaru, Kamis (24/5).

Menurut Dahnilsyah, APPBIPA yang semula bernama Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APBIPA) Indonesia, adalah organisasi profesi yang beranggotakan pengajar BIPA dan pegiat BIPA baik di Indonesia maupun luar Indonesia. Misi utama APPBIPA adalah memartabatkan bahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada orang asing.   

Sejak dibentuk pada bulan Oktober tahun 2018 lalu, kegiatan rapat koordinasi ini merupakan kegiatan pertama APPBIPA Riau. “Kegiatan ini merupakan program awal yang diharapkan makin memperkokoh organisasi dalam menjalankan fungsi organisasi. Sebenarnya, banyak peluang baik itu bidang pariwisata, bidang akademis dan sektor industri. Untuk bidang industri contohnya, di Riau banyak tenaga kerja luar negeri yang bekerja di Riau. Mereka sebenarnya harus dikenalkan dengan bahasa Indonesia melalui berbagai program yang di susun oleh APPBIPA Riau,” kata Dahnilsyah.

Acara rapat koordinasi APPBIPA Riau dibuka langsung oleh Kepala Balai Bahasa Riau Drs. Umar Solikhan, M.Hum., selaku instansi pembina. Dalam sambutannya Umar mengatakan kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan yang pernah diselenggarakan Balai Bahasa Riau pada Oktober 2018 lalu.

" Kegiatan kali ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai BIPA. Termasuk seluk beluk menjadi pengajar BIPA, menyusun program organisasi, dan mensosialisasikan angaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi,” kata Umar.

Umar juga menekankan pentingnya eksistensi APPBIPA Riau selaku organisasi yang ada di daerah. “Banyak permintaan terhadap pengajar BIPA di luar negeri menjadi alasan pentingnya APPBIPA saa ini. Hingga saat ini sudah ada 251 lembaga di seluruh dunia menyelenggarakan pengajaran BIPA.

Sehingga, setiap tahun diperlukan pengiriman tenaga pengajar BIPA. Ini, tentu dirikrut dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Riau,” jelas Umar yang juga menyebutkan bahawa acara rapat koordinasi ini diikuti oleh 50 orang peserta dari berbagai kalangan civitas akademis, guru dan praktisi. rls

Liliana Musliastuti mengatakan, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) semula bernama Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APBIPA) Indonesia, adalah organisasi profesi yang beranggotakan pengajar BIPA dan pegiat BIPA baik di Indonesia maupun luar Indonesia.Misi utama APPBIPA adalah memartabatkan bahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada orang asing.    

APPBIPA didirikan pada November 1999 setelah penyelenggaraan Konferensi Internasional Pengajaran BIPA (KIPBIPA) ke-3 di IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia).Kegiatan utama APBIPA pada awalnya adalah KIPBIPA setiap dua tahun. “Organinasi ini sendiri sudah terbentuk sejak 1999. Saat ini sudah terbentuk 12 cabang di dalam negeri dan tiga cabang di luar negeri yaitu Jepang, Thailand, dan Jerman. Riau adalah cabang ke 13,” kata Liliana.***


R24/phi/rls