Menu

14 Mahasiswa KKL STAIN Bengkalis Percantik Kawasan Wisata Hutan Mangrove Desa Kelamantan

Dahari 20 Jul 2019, 10:19
Mahasiswa STAIN Bengkalis melaksanakan gotong royong/hari
Mahasiswa STAIN Bengkalis melaksanakan gotong royong/hari

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Sebanyak 14 orang Mahasiswa STAIN Bengkalis yang melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis melaksanakan gotong royong bersama, Sabtu 20 Juli 2019.

Goro tersebut, para mahasiswa melakukan dengan cara mengecat diantaranya pintu gerbang serta pepohonan dikawasan wisata alam Mangrove di desa Kelantan, Bengkalis.

Sementara itu, ketua kordinator desa KKL, Ilham Fitri, kepada Riau24.com mengatakan bahwa, tempat kawasan hutan mangrove tersebut wajib dikembangkan. Dikarena selain bisa meningkatkan peminat wisatawan juga bisa meningkatkan pendapatan warga masyarakat di desa Kelemantan.

"Kasawasan hutan mangrove ini, harus kita kembangkan dan mari sama sama kita merawatnya kembali. Kerena hutan mangrove ini sudah bagus, kita hanya membenahi sedikit demi sedikit aja lagi," ungkap Kordes KKL STAIN Bengkalis Ilham Fitri.

Diutarakan Ilham, dikarena hutan mangrove sudah bagus dan harus tetap terawat, supaya minat wisatawan hutan alam (mangrove red,) berdatangan ke Desa Kelemantan ini.

"Ini bisa menjadi omset masyarakat seperti pengelolaan tempat parkir, berjualan. Disamping itu masyarakat disini juga tidak ada yang menebang pohon bakau dan sejenis pohon lainnya yang ada dipesisir pantai kawasan hutan mangrove ini. Kalau hutan mangrove nya sudah bagus ikan dan sejenis makanan laut lainnya akan berdatangan seperti zaman nenek moyang kita dahulu,"ujarnya.

"Kami dari KKL STAIN Bengkalis posko 03 desa kelamantan, tidak hanya fokus ke hutan mangrove aja, tetapi kita juga mengajar anak-anak dengan magrib mengaji, bahasa arab, membantu pihak sekolah, gotong royong, dan apa pun kegiatan masyarakat kami siap membantu. Dan apalagi kegiatan HUT RI ke 73 tahun ini kami akan maksimal mungkin membantunya,"pungkas Ilham.

Kepala Desa Kelemantan, Nangak langsung mengapresiasi dengan adanya para Mahasiswa yang melaksanakan KKL di desanya itu. Kata Nangak, seandainya kawasan hutan mangrove ini kembali dipercantik dan lebih dikenal, maka akan banyak warga masyarakat yang berdatangan kesini, untuk melakukan liburan atau jalan jalan.

"Kalau sudah dikenal, dan ini bisa menjadi masukan uang warga disini, jadikan bisa merubah mata pencaraian  masyarakat sini, supaya tidak ada lagi yang menebang pohon bakau,"ungkap singkat Nangak.***


R24/phi/hari