Menu

Korea Utara Terus Tembakkan Rudal, Kim Jong-un Protes Latihan Militer Korsel dan Amerika

Riki Ariyanto 10 Aug 2019, 20:17
Protes latihan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat, Korea Utara terus tembakkan rudal ke laut semenanjung Korea (foto/ilustrasi)
Protes latihan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat, Korea Utara terus tembakkan rudal ke laut semenanjung Korea (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Sabtu 10 Agustus 2019, Kim Jong-un, Pemimpin Korea Utara (Korut) masih protes atas rencana militer Korea Selatan (Korsel) latihan bersama tentara Amerika Serikat (AS). Bentuk protes Kim Jong-un dilakukan dengan meluncurkan rudal balistik ke laut.

Dilansir dari Okezone, setidaknya Korea Utara (Korut) pada Sabtu (10 Agustus 2019) menembakkan dua rudal ke laut. Jika dihitung rudal itu yang kelima kalinya ditembakkan Korea Utara (Korut) dalam beberapa minggu terakhir.

zxc1


Jika benar, penembakan rudal itu merupakan pelanggaran terhadap 11 resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara (Korut). Dilansir dari BBC, militer Korea Selatan (Korsel) menyatakan rudal-rudal itu ditembakkan dari dekat kota timur Hamhung di Provinsi Hamgyong Selatan dan mendarat di Laut Jepang, sebelah timur semenanjung Korea.

Tercatat rudal-rudal itu ditembakkan pada pukul 05:34 dan 05:50 waktu setempat dan terbang sekira 400 kilometer, pada ketinggian sekitar 48 kilometer dengan kecepatan maksimum lebih dari Mach 6.1.

zxc2

Peluncuran terakhir itu terjadi setelah Trump mengeluarkan pernyataan bahwa Kim Jong-un berkirim surat untuknya. "Itu adalah surat yang sangat positif. Kurasa kita akan mengadakan pertemuan lagi. Dia benar-benar menulis tiga halaman yang indah - maksudku hebat dari atas ke bawah - surat yang sangat indah," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Sebagai informasi Korea Utara (Korut) telah meluncurkan beberapa rudal sejak pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi. Peluncuran rudal diyakini sebagai bentuk protes Korut terhadap latihan militer gabungan yang akan dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).