Menu

Sore Ini Elite PPP Akan Bertemu Prabowo, Dahnil: Jangan Diartikan Terlalu Jauh

Siswandi 15 Aug 2019, 14:35
Prabowo Subianto didampingi Dahnil Anzar pada suatu kegiatan, beberapa waktu lalu. Foto: int
Prabowo Subianto didampingi Dahnil Anzar pada suatu kegiatan, beberapa waktu lalu. Foto: int

RIAU24.COM -  Peta politik di Tanah Air, kembali menunjukkan dinamikanya. Kali ini, terkait dengan rencana elite PPP yang rencananya akan menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Rencananya, pertemuan itu akan digelar di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Kamis 15 Agutus 2019 sore ini.

Dalam pertemuan itu, elit PPP rencananya akan langsung dipimpin Plt Ketua Umum PPP, Suharso Minoarfa.

Rencana itu pun dibenarkan Sekjen PPP, Arsul Sani. "Insya Allah," ujarnya singkat.

Dilansir republika, Arsul mengatakan, pertemuan kedua kubu dalam rangka silaturahmi usai perhelatan Pilpres 2019 lalu. Sejauh ini, belum diketahui lebih jauh apa yang akan dibahas kedua belah pihak dalam pertemuan itu. Namun, Arsul mengatakan jika keduanya akan mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan negara dan kebangsaan.

Jangan Terlalu Jauh
Terpisah, rencana pertemuan itu juga dibenarkan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menanggapi mulai banyaknya sorotan tertuju kepada pertemuan itu, Dahnil meminta pertemuan tersebut jangan diartikan terlalu jauh. Sebab, menurutnya pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa.

"Komunikasi biasa dalam rangka silaturahmi tujuannya tentu menghadirkan keguyuban nasional, hal-hal seperti itu," terangnya, dilansir tribunnews.

Menurutnya, pertemuan itu juga bukan berarti Prabowo sudah memutuskan akan bergabung dengan koalisi pemerintah Jokowi.

"Saya pikir satu hal yang wajar ya jangan ditafsirkan ke lebih jauh karena memang pertemuan politisi tokoh politik ini hal yang biasa saja, Pak Prabowo tentu terbuka dengan siapa saja untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi," katanya.

Sejauh ini, tambahnya, Prabowo belum memutuskan apakah akan berada di jalur oposisi atau bergabung dengan koalisi pemerintah. Yang pasti menurutnya Prabowo hanya menginginkan bahwa apapun posisi Gerindra, harus bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara. ***