Menu

RSUD Arifin Achmad Menuju Pusat Pengobatan Ginjal di Riau

Satria Utama 25 Aug 2019, 15:44
dr. Rayendra, SpPD KGH bersama Direktur RSUD Arifin Achmad, H Nuzelly Husnedi menunjukkan fasilitas cuci darah
dr. Rayendra, SpPD KGH bersama Direktur RSUD Arifin Achmad, H Nuzelly Husnedi menunjukkan fasilitas cuci darah

Dikatakan dr. Rayendra, usia 40 Tahun ke atas akan mengalami pengurangan satu persen fungsi ginjal setiap tahunnya. "Bayangkan usia lanjut dengan hipertensi dan diabetes melitus, faktor resiko tentu akan sangat besar," katanya.

Selain itu, pengguna obat-obatan jangka panjang juga berpeluang megalami gagal ginjal. Kemudian lainnya ada juga disebabkan faktor genetik, kegemukan dan asam urat.

Ia berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak segan atau ragu memeriksakan diri lebih dini ke rumah sakit. Minimal untuk mendeteksi dini penyakit yang ada di dalam tubuh.

RSUD AA saat ini menangani pasien pasien gagal ginjal yang sudah pada stadium 5 dengan dukungan alat hemodialisa yang canggih, disamping itu penanganan gagal ginjal juga dengan alternatif lain yaitu Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Alternatif ini memungkinkan pasien dan keluarga yang melakukan perawatannya sesuai kebutuhan dan arahan dokter.

Berbeda dengan perawatan pasien gagal ginjal dengan cuci darah (hemodialisa) yang membutuhkan tenaga medis dan mesin untuk melakukannya, CAPD dirasa lebih sederhana dan praktis karena CAPD memungkinkan pasien untuk “menyaring darah” secara mandiri.

Halaman: 123Lihat Semua