Menu

Rusia Bersumpah Tidak Akan Duduk Diam Terkait Tes Rudal Terlarang AS

Riko 25 Aug 2019, 15:51
AS uji coba rudal terlarang
AS uji coba rudal terlarang

RIAU24.COM -  Rusia bersumpah tidak akan duduk diam setelah Amerika Serikat (AS) berhasil menguji coba rudal yang dilarang oleh Perjanjian INF. Analis militer mengatakan, sebagai tanggapannya, Moskow memiliki "Kartu As" di lengan bajunya dan tidak perlu memasuki perlombaan senjata ala Perang Dingin.

Pada hari Jumat lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia tidak siap untuk perlombaan senjata habis-habisan, tetapi ia memerintahkan militernya untuk mengevaluasi dan menemukan jawaban respons balik. Jadi, apa yang kemungkinan dimiliki Rusia untuk menghadapi ancaman yang muncul?. 

Viktor Murakhovsky, seorang analis militer dan pensiunan perwira Angkatan Darat Rusia, mengingatkan kita bahwa ada sejumlah senjata yang kemampuannya sengaja dibatasi untuk memenuhi persyaratan Perjanjian INF, yang melarang rudal dengan jangkauan 500-1.000 km (untuk jarak pendek-menengah) dan 1.000–5.500km (untuk jarak menengah).

"Sistem (rudal) Iskander (Rusia) yang ada, yang telah digunakan brigade roket Angkatan Darat kami, memiliki batasan jangkauan (di bawah perjanjian INF)," katanya kepada Russia Today, yang dikutip Minggu (25/8/2019). 

"Jangkauannya secara artifisial dikurangi di bawah 500km menjadi 480km, dan sekarang, ketika belenggu hilang, tidak ada yang mencegah perancang senjata kami untuk menghidupkan kembali landasan teknologinya," ujarnya.

Itu pada dasarnya akan berarti bahwa jangkauan misil Moskow dapat ditingkatkan. "Ini adalah yang termurah, paling efisien dan, pada saat yang sama, merupakan solusi asimetris," katanya.

Halaman: 12Lihat Semua