Menu

Getol Suarakan Papua Merdeka, Begini Pentolan ULMWP Sebut Tentang Indonesia

Siswandi 2 Sep 2019, 23:04
Benny Wenda
Benny Wenda

RIAU24.COM -  Ketua Persatuan Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda, saat ini menjadi salah satu yang marak mendapat sorotan. Hal itu menyusul timbulnya dugaan, bahwa pria yang kini menetap di Inggris ini, diduga sebagai aktor di balik sejumlah kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat, baru-baru ini. Selama menetap di Inggris, Benny Wenda juga diketahui aktif menggalang pergerakan politik.

Lalu bagaimana pandangannya terhadap Indonesia?

Dilansir cnnindonesia, Senin 2 September 2019, Benny menegaskan masyarakat Papua tidak pernah menganggap orang Indonesia sebagai musuh.

Menurut dia, misi yang diperjuangkan selama ini adalah menghadapi sistem penjajahan (kolonialisme) yang menurutnya masih dialami masyarakat di wilayah paling timur Indonesia itu.

Benny balik menuding pemerintah Indonesia berupaya memicu konflik etnis di Papua, dengan mengirim milisi dan membuat kekacauan di wilayah itu.

"Seiring upaya pemerintah Indonesia yang dengan sengaja mencoba menciptakan konflik etnis di Papua Barat dengan mengirim milisi nasionalis Indonesia untuk menimbulkan kekacauan, saya harus menekankan bahwa bagi orang Papua Barat musuh kami BUKAN orang Indonesia," tulis Benny melalui akun Facebooknya.

"Musuh kami adalah sistem kolonialisme," tambahnya lagi.

Dalam pernyataannya, Benny menganggap pemerintah Indonesia berupaya mengalihkan perhatian dunia terhadap pemberontakan "damai" warga Papua selama ini.

Benny, yang masih berada dalam pengasingan di Inggris, menegaskan bahwa rakyat Papua tidak akan terpancing dengan provokasi yang dibuat pemerintah Indonesia.

Sementara itu, viva juga memantau akun Twitter @BennyWenda yang sudah diverifikasi platform media sosial mikroblog tersebut. Akun ini sudah memiliki 20 ribu pengikut dan sudah bergabung sejak April 2010.

Akun ini terlihat cukup vokal bersuara tentang kebebasan Papua dari Indonesia. Pada 30 Agustus 2019, akun mengunggah sebuah cuitan dalam bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan adalah beberapa fakta tentang Papua Barat.

"Beberapa fakta tentang Papua Barat. Kelompok hak asasi manusia dilarang, media internasional dilarang, PBB menolak melakukan penyelidikan, lebih dari 500 ribu warga sipil terbunuh, rasisme, diskriminasi dan pemerkosaan serta penyiksaan. Dan Indonesia masih bertanya-tanya mengapa kita ingin merdeka!," tulisnya.

Pada tanggal yang sama, akun ini mengunggah tiga foto yang diduga adalah momen saat masyarakat Papua melakukan aksi. Keterangan pada foto itu masih menyuarakan hal yang sama, meminta PBB untuk memerdekakan Papua.


Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menuding Benny Wenda sebagai dalang kerusuhan di Papua, termasuk melakukan mobilisasi diplomatik ke sejumlah negara.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyebut kerusuhan Papua tak lepas dari aksi provokasi yang dilakukan Benny Wenda. Menurut Wiranto, Benny aktif menyebarkan hoaks alias informasi palsu soal Papua ke luar negeri. ***