Menu

Bangun Kualitas Pendidikan Anak, Peran Keluarga Harus Ditingkatkan

Ahmad Yuliar 6 Sep 2019, 15:42
Kasubdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Drs A Hendra Sudjana M ED didampingi Sekretaris Disdikbud, Syarifah Zumah dan Kasi Kurikulum Pendidikan Karakter PAUD, Siti Wahyuni MPdi/mad
Kasubdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Drs A Hendra Sudjana M ED didampingi Sekretaris Disdikbud, Syarifah Zumah dan Kasi Kurikulum Pendidikan Karakter PAUD, Siti Wahyuni MPdi/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG - Untuk meningkatkan kualitas pendidikan terhadap anak, jangan hanya mengandalkan dari sekolah atau pemerintah saja. Tetapi peran serta orang tua. Bahkan peran keluarga sangat menentukan untuk menjamin kualitas pendidikan tersebut.

Seperti yang ditegaskan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, Hj Syarifah Zumah dalam sosialisasi program pendidikan keluarga bagi satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SMP, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang digelar Kamis, (5/9/2019). Kegiatan yang dihadiri Kasubid Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga (P2K) Drs A Hendra Sudjana M Ed, dilaksanakan di aula Afifa, Selatpanjang.

Syarifah mengatakan, tujuan sosialisasi tersebut untuk meningkatkan peran keluarga dalam pendidikan. Khususnya, dalam layanan pendidikan yang bersasis kerjasama antara sekolah dengan orang tua dalam upaya membangun kualitas generasi yang lebih baik lagi.

"Keluarga mempunyai peran strategis dalam mendukung perkembangan anak untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh pengasuh yang ditetapkan dalam keluarga," tegasnya.

Disebutkannya, pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan melalui kemitraaan tri sentra pendidikan akan meningkatkan peran keluarga dalam mendukung terwujudnya perkembangan bagi anak. "Hal ini merupakan upaya kerja sama antara keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat yang berlandaskan azas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik,"ujarnya.

Kasubid Kemitraan Direktorat P2K Drs A Hendra Sudjana M Ed menjelaskan bahwa pengasuhan orang tua adalah hal yang perlu dipelajari secara terus menerus oleh setiap keluarga. Agar tanggap dan responsif pada setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak dan proses pendidikan pada anak akan berhasil bila keselurahan ekosistem disekeliling anak bergerak selaras dan saling mendukung bagi tumbuh kembang anak yang sehat.

“Semoga melalui sosialisasi-sosialisasi program pendidikan keluarga yang kita gelar ini dapat melahirkan rumusan dan formulasi yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan dibidang pendidikan. Sehingga tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, adil, makmur dan sejahtera akan dapat tercapai,” harapnya.

Ia menambahkan, seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak sangat tergantung pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan kelak. Kehidupan anak sangat mempengaruhi masyarakat sekitarnya. "Sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun pada masyarakat," tambahnya.

Kasi Kurikulum Pendidikan Karakter PAUD, Siti Wahyuni MPdI menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 150 orang yang terdiri dari pengawas TK, SD, dan SMP, Kepala PAUD, Kepala SMP, dan Ketua PKBM. Hadir juga dari unsur dinas terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Bappeda.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas peserta tentang pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan dalam mendukung perkembangan anak, dan mendorong satuan pendidikan dalam implementasi pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan,"terang wanita yang akrab disapa Yuyun ini.***


R24/phi/mad