Menu

Ironis, Bermula dari Tilang, Pria Ini Tewas Setelah Dikeroyok Polisi

Siswandi 8 Sep 2019, 22:43
Kantor Satlantas Polres Lombok Timur. Foto: int
Kantor Satlantas Polres Lombok Timur. Foto: int

RIAU24.COM -  Nasib mengenaskan dialami Zainal Abidin (29), warga Lombok Timur. Ia tewas setelah dikeroyok sejumlah anggota Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kasus ini bermula setelah ia dikenakan saksi tilang oleh petugas Kepolisian setempat,

Menurut informasi yang dilansir viva, Minggu 8 September 2019, aksi pengeroyokan itu terjadi Kamis 5 September 2019 lalu. Sedangkan lokasi pengeroyokan berada di Mapolres Lombok Timur.

Seperti dituturkan salah seorang anggota keluarga korban bernama Heri, sebelum pengeroyokan itu terjadi, Zainal terlebih dahulu mendatangi Kantor Satlantas Polres Lombok Timur. Tujuannya untuk mencari sepeda motornya yang disita polisi setelah dikenakan sanksi tilang.

"Saat di sana terlibat keributan antara korban dengan seorang polisi," ungkapnya.

Dalam keributan itu, Zainal sempat terlibat saling jotos dengan salah seorang anggota Polantas. Tak berapa lama, sejumlah anggota polisi mendekati lokasi keributan. Namun bukannya melerai, mereka ikut memukuli Zainal.

Namun pengeroyokan itu tak terjadi saat itu saja. Selanjutnya, Zainal dibawa ke ruang penyidik Reserse Kriminal Polres Lombok Timur. Ia kemudian diperiksa dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap polisi.
        
"Tapi sampai di ruang penyidik, begitu tahu kasusnya adalah memukul polisi, banyak polisi yang ikut mengeroyok dia," tambah Heri lagi.

Akibat pengeroyokan itu, pria itu pun jatuh dan tak sadarkan diri.

Dalam kondisi kritis, Zainal kemudian dilarikan Polisi ke rumah sakit. Namun nyawa Zainal tak tertolong. Pria itu akhirnya tewas dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

"Saat mandikan jenazah itu banyak sekali luka. Lebam di mata kanan, di telinga bengkak, sampai kaki biru kayaknya ditendang," ungkap Heri lagi.

Terkait insiden itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama, membenarkan adanya kejadian itu. Ia juga memberikan keterangan yang sama dengan Heri.

"Pada saat pelaku dimintai keterangan oleh anggota Satuan Reskrim Lombok Timur, tiba-tiba pelaku tidak sadarkan diri dan terjatuh dari tempat duduknya," ujarnya. ***