Menu

Pengidap HIV/AIDS di Meranti Bertambah Jadi 18 Orang, Kebanyakan Ibu Rumah Tangga

Ahmad Yuliar 1 Oct 2019, 18:17
Pengidap HIV/AIDS di Kepulauan Meranti bertambah jadi 18 orang, kebanyakan Ibu Rumah Tangga (foto/ilustrasi)
Pengidap HIV/AIDS di Kepulauan Meranti bertambah jadi 18 orang, kebanyakan Ibu Rumah Tangga (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  SELATPANJANG- Jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS semakin bertambah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Bulan September 2019 ini ditemukan 3 lagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Hal itu dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (Kasi P2PM) Muhammad Taufiq Mubaroq. “Dalam bulan September kemarin kita terumakan sebanyak 3 orang lagi mengidap HIV/AIDS. Umumnya para penderita tidak merasa mengidap penyakit itu,” ujar Taufiq.

zxc1

Dengan tambahan tersebut, Taufiq mengakui total masyarakat Meranti yang mengidap penyakit HIV/AIDS sebanyak 18 orang. Angka tersebut masih sedikit dibandingkan dengan temuan tahun lalu (2018) sebanyak 22 orang.

“Bulan Agustus lalu ada sebanyak 15 orang yang sudah dtemukan menderita HIV/AIDS. Jadi totalnya sudah 18 orang,” akunya.

zxc2

Menurutnya masyarakat yang banyak mengidap penyakit tersebut yakni Ibu Rumah Tangga (IRT). Namun ditegaskannya tidak semuanya menular kepada suami dan anggota keluarga lainnya.

“Walaupun penularan HIV/AIDS mudah, bukan berarti otomatis menular kepada pasangannya. Makanya setelah ditemukan, kita langsung melakukan upaya antisipasi agar pencegahan penularan bisa dilakukan,” terangnya.

Kasi P2PM Diskes Meranti ini menjelaskan tanda-tanda awal masyarakat yang dicurigai mengidap HIV/AIDS yakni mengalami penyakit diare secara berulang-ulang. Bahkan lamanya sampai berbulan-bulan.

“Selain itu semua pasien Tuberculosis (Tb), ibu hamil dan hepatitis, wajib di cek HIV/AIDS. Karena saat itu kondisi tubuh kita rendah,” sebutnya.

Taufiq juga menegaskan bahwa pengobatan terhadap penderita HIV/AIDS dilakukan seumur hidup. Pengobatannya juga gratis. “Penderita bisa datang ke RSUD untuk mengambil obat. Nanti akan diberikan stok obat selama sebulan,” katanya.

Kepala Bidang P2P Diskes, Muhammad Fakhri menambahkan bahwa Diskes terus fokus menangani seluruh penyakit. Khususnya penyakit menular. “Termasuk HIV/AIDS. Kita akan terus membina dan memberikan pendampingan terhadap penderita. Sehingga mereka tidak merasa putus asa dan pengidap bisa terus melanjutkan hidup seperti biasanya,” tutupnya.