Menu

Bukan Karena Kecewa Koalisi Jokowi, Tapi Pengamat Politik Sebut Nasdem-PKS Sedang Siapkan Anies untuk Pilpres 2024

Siswandi 5 Nov 2019, 22:59
Ketum NasDem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman
Ketum NasDem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, manuver politik Ketua Umum Partai NasDem yang mengadakan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman, masih menyisakan tanda tanya. Banyak yang menilai, manuver itu sebagai bentuk kekecewaan NasDem kepada koalisi Jokowi, atas susunan kabinet menteri saat ini.

Namun pernyataan berbeda dilontarkan pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Dr Ahmad Atang MSi. Menurutnya, pertemuan Surya Paloh dengan petinggi PKS merupakan langkah awal dalam rangka pembentukan koalisi Nasdem-PKS.

Dilansir republika, Selasa 5 November 2019, Atang menilai, kedua partai itu sedang dalam proses awal dalam menyiapkan Anies Baswedan menuju Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang.

"Menurut saya, Surya Paloh tahu bahwa, pada Pilpres 2024, kelompok nasionalis tidak punya kader, maka NasDem membangun koalisi dengan partai Islam yang mempunyai kader Anies Baswedan," lontarnya di Kupang.

Terkait analisanya itu, Atang yang juga mantan Pembantu Rektor I UMK ini menjelaskan, PKS adalah salah satu partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. PKS juga memlih tetap berada di luar pemerintahan, meski Gerindra akhirnya bergabung dengan koalisi Jokowi.

Ditambahkannya, yang dijual dalam Pilpres adalah figur. Sementara partai hanya instrumen politik dalam sebuah negara demokrasi. "NasDem sepertinya paham betul terhadap soliditas politik hanya diikat karena figur bukan karena partai," ulasnya.

Bakal Lebih Solid
Menurutnya, setelah Prabowo Subianto masuk bergabung koalisi Jokowi, maka peluang politik Islam lebih solid jika figur yang didorong adalah Anies Baswedan.

"Karena itu, masuknya Nasdem justru memperkuat dukungan terhadap Anies, yang bukan saja dari partai Islam modernis namun dari partai nasionalis seperti NasDem," tambahnya.

Tidak hanya PKS, Atang juga memprediksi NasDem akan memperlebar sayap politik dengan merangkul partai lain bergabung dan meninggalkan PDIP dan Gerindra. Paling tidak, selain PKS, masih ada PAN dan Demokrat yang kemungkinan besar menjadi gerbong Nasdem selanjutnya.

Sementara Golkar dan PPP merupakan partai oportunis. Sehingga akan jadi mudah digiring sepanjang posisi tawarnya memuaskan. ***