Menu

Elpiji Bersubsidi Langka, Disdagperin Bengkalis dan Pertamina Gelar Operasi Pasar

Dahari 9 Nov 2019, 18:34
Pertamina dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis sejak sepekan lalu melakukan operasi pasar terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram (foto/hari)
Pertamina dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis sejak sepekan lalu melakukan operasi pasar terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram (foto/hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Pertamina dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis sejak sepekan lalu melakukan operasi pasar terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram yang terjadi di Kabupaten Bengkalis semenjak sepekan lalu.

zxc1

Operasi pasar yang dilakukan pihak Pertamina dan Disdagperin mulanya di pusatkan di kecamatan Mandau, Bhatin Solapan dan Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Kepala Disdagperin Kabupaten Bengkalis Indra Gunawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perdagangan Jefri saat dikonfirmasi bahwa operasi tersebut dilakukan Kamis, 7 November 2019. Operasi pasar yang dilakukan tersebut berdasarkan permintaan dari Disdagperin Bengkalis sebelumnya dan sejak Senin lalu.

zxc2


"Kita melakukan operasi pasar terhadap kelangkaan gas Elpiji 3 kg ini sudah dilakukan bersama Pertamina sejak Senin lalu dan berlangsung sudah 6 hari di setiap kecamatan-kecamatan yang mengalami kelangkaan," ucap Jefri, Sabtu 9 November 2019 lewat solulernya.

Diutarakan Jefri, di kecamatan Mandau termasuk kelangkaan yang tinggi maka pihaknya melakukan operasi pasar pertama, dan menyusul di kecamatan lain seperti di Kecamatan Bhatin Solapan, Pinggir dan dilanjutkan di Kecamatan Bengkalis serta Bantan.

"Kelangkaan ini disebabkan karena jumlah pengguna gas 3 kilogram meningkat meskipun jumlah kuota tidak berkurang," ucapnya lagi.

Jefri juga kembali mengimbau kepada masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan gas 3 kilogram. Dalam hal ini Disdagperin tetap menghimbau bagi masyarakat yang mampu agar untuk menggunakan tabung gas 5,5 kg.

Masih kata Jefri, Disdagperin Bengkalis juga meminta kepada seluruh pangkalan agar tidak menjual kepada masyarakat yang mampu maupun ke pengecer sehingga pendistribusian bisa tepat sasaran.

"Intinya operasi pasar yang dilakukan, pihak Pertamina langsung mendatangi pangkalan dan mengecek penjualan ke orang yang berhak menerimanya," ucap Jefri lagi.

Terkait keluhan dari masyarakat harga gas Elpiji bisa mencapai Rp28.000. dikatakannya itu berasal dari pengecer, karena Harga eceran tertinggi sudah ada hanya berkisar Rp 24.000 per tabung. (R24/Hari)