Menu

Ayah dan Ibunda Meninggal, Bayi Aa Jimmy Menangis Minta ASI saat Tsunami

Riko 24 Dec 2018, 19:30
Basarnas mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda
Basarnas mengevakuasi korban tsunami Selat Sunda

RIAU24.COM -  Jenazah artis dan komedian Hariyanto alias Argo atau yang lebih dikenal sebagai Aa Jimmy, yang menjadi korban meninggal akibat tsunami di Banten , akhirnya dimakamkan di TPU Sirnalaya, Cianjur, Jawa Barat, Senin 24 Desember 2018.

Pihak keluarga memilih TPU Sirnalaya di Kelurahan Sawahgede, tempat bersemayam terakhir Argo dan istri, Hati Nurilah, serta dua anaknya yang menjadi korban tsunami, saat mengisi acara di salah satu hotel di Banten.

Sebelumnya jasad korban disalatkan di masjid di Gang Rambutan, Kelurahan Solokpandan, Cianjur. Terlihat sejumlah artis hadir dalam prosesi pemakaman, seperti artis Preman Pensiun Epi Kusnadar.

"Saat ini jenazah istri Argo yang sudah ditemukan dalam perjalanan dari Banten ke Cianjur. Rencananya akan dimakamkan bersebalahan dengan Argo di Sirnalaya," kata Dadang, paman Argo, seperti diberitakan Antara.

Sebelumnya pihak keluarga mengaku tidak menyangka kalau keponakannya menjadi korban tsunami yang menghantam hotel, tempat Argo mengisi acara.

Bahkan, pihak keluarga kesulitan untuk mendapat kabar keberadaan satu keluarga tersebut.

Namun, selang beberapa jam, pihak keluarga mendapat informasi jasad Argo, istri, dan kedua anaknya, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan anak bungsunya yang baru berusia dua bulan selamat bersama pengasuhnya.

"Jenazah akan dimakamkan di tempat yang sama, termasuk istri dan anak Argo. Saat ini keluarga akan fokus membesarkan anak bungsu yang selamat dari tsunami," katanya.

Yumna , anak bungsu Aa jimmy yang baru berusia 2 bulan selamat dari tragedi tersebut. Kekinian, Yumna dijaga oleh sang pengasuh bernama Haridah (49), saat kedua orangtuanya dimakamkan.

”Saat kejadian itu, saya dan Yumna ada di cottage. Air laut mulai menerpa Sabtu malam, pukul 21/30 WIB. Semua lampu mati, ada suara gemuruh seperti mau hujan,” kata Haridah menceritakan peristiwa tersebut.

Karena panik, Haridah mengakui sempat menangis. Setelah bisa mengatasi kepanikannya, ia buru-buru menggendong Yumna dan mencari tempat aman.

Ia dan sang bayi lantas mengungsi ke Puskesmas Cigeulis. Ia sempat ditanya oleh polisi mengenai kabar terakhir sang majikan, yakni Aa Jimmy dan Hati Nurilah.

”Saya sampai tak tidur hingga pagi. Yumna juga terus menangis. Yumna baru tak menangis setelah ada ibu yang memberikan ASI di pengungsian. Yumna lapar.”

Sumber:  Suara.com