Menu

Bantah Keterangan Pemerintah China, Ini Pengakuan Muslim Uighur Mantan Tahanan Kamp Xinjiang

Siswandi 13 Jan 2019, 00:34
Warga muslim Uighur yang ditahan di kamp Xinjiang China. Foto ini telah beredar luas di berbagai media massa internasional. Foto: int
Warga muslim Uighur yang ditahan di kamp Xinjiang China. Foto ini telah beredar luas di berbagai media massa internasional. Foto: int

Walhasil, Ketiga anaknya hanya bisa mengirim surat ke kamp Uighur sepekan sekali, tanpa pernah menerima surat balasan darinya.

"Kami diberitahu bahwa kami tidak memiliki hak di sana. Kami tidak memiliki hak untuk melakukan panggilan telepon, kami seperti orang mati," tuturnya lagi.

Pengakuan Jalilova itu membuat terkejut bagi siapa saja yang mendengarnya. Dia dikurung di dalam kamar dan hanya diberi waktu tidur selama empat jam sehari. Hal itu disebabkan ruangan tahanan kecil dan pengap namun dihuni 40-50 orang tahanan. Jika ingin tidur, mereka harus bergantian.

"Kamar sangat pengap, kadang mereka juga mengikat logam seberat lima kilogram di kaki kami sebagai hukuman," tambahnya.

Tak hanya itu, hukuman tambahan sudah menanti, jika para tahanan Uighur ketahuan melakukan tindakan-tindakan yang mencurigakan bagi China Komunis. Semisal jika minum dan memakai air yang berlebihan, mereka akan disangka berwudhu untuk melakukan ibadah salat.

Pendidikan vokasi yang disebut China, menurut Jalilova lebih berupa pemberian ajaran-ajaran komunis, baik berupa undang-undang komunis, maupun lagu-lagu mars komunis. Semua wajib dihafal, wajib dipelajari bahkan dijadikan ujian.

Halaman: 234Lihat Semua