Menu

Sepertiga Gletser di Himalaya Diprediksi Bakal Mencair, Dampaknya Sungguh Luar Biasa

Siswandi 9 Feb 2019, 01:29
Foto udara yang memperlihatkan gletser di Pegunungan Himalaya mengalami pencairan akibat perubahan iklim. Foto: int
Foto udara yang memperlihatkan gletser di Pegunungan Himalaya mengalami pencairan akibat perubahan iklim. Foto: int

RIAU24.COM -  Perubahan iklim yang terjadi saat ini, diprediksi akan membuat sepertiga gletser di Pegunungan Himalaya bakal mencair. Kondisi itu diprediksi bakal terjadi pada akhir abad ini. Kondisi ini tak terhindarkan meski upaya memperkecil perubahan iklim sukses dilakukan pada saat ini.

Dampak dari mencair gletser di Himalaya tersebut, sangat berdampak terhadap kehidupan manusia. Karena bila hal itu terjadi, persediaan sumber air bagi 1,9 miliar manusia dapat terancam.

Temuan ini dilaporkan Hindu Kush Himalaya Assessment melalui International Center for Integrated Mountain Development (ICIMOD). "Pemanasan global sedang dalam proses mengubah puncak gunung Hindu Kush Himalaya yang dingin dan diselimuti gletser menjadi bebatuan dalam waktu kurang dari satu abad," ungkap ketua peneliti Philippus Wester, seperti dilansir ABC.

Dampak dari mencairnya gletser di puncak gunung-gunung tertinggi di dunia sangat beragam. Salah satunya adalah banjir, karena cukup banyak gletser yang berhubungan dengan sistem sungai. Dalam hal ini, area yang diperkirakan paling terkena dampak banjir tersebut adalah sungai-sungai besar di Asia.

Dampak lain yang mungkin terjadi adalah peningkatan polusi udara. Polusi udara dapat meningkat akibat karbon hitam dan debu yang tersimpan di gletser sebelum mencair.

Menurut studi, sepertiga gletser di Himalaya tetap akan mencair dan hilang meski target pembatasan pemanasan global yang digagas di Paris sebesar 1,5 derajat Celcius tercapai. Selain itu, bila suhu global meningkat sebesar 2 derajat Celcius, jumlah gletser di Himalaya yang akan mencair menjadi dua per tiga dari keseluruhan, seperti dilansir republika.co.id, Sabtu 9 Februari 2019. ***