Menu

Produksi Tembaga Freeport Diprediksi Turun Menjadi 41 Juta Ton

28 Feb 2019, 09:54
Foto: Internet
Foto: Internet

RIAU24.COM -  Perusahaan raksasa pertambangan PT Freeport Indonesia atau PTFI memperkirakan produksi tembaga akan mencapai sekitar 41 juta ton tahun ini, namun turun drastis dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 178.100 ton setiap hari.

Direktur Utama PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa penurunan produksi sejalan dengan proses transisi dari lubang terbuka ke operasi penambangan bawah tanah. Dia memperkirakan produksi akan relatif sama dan tidak akan melihat peningkatan yang signifikan hingga tahun depan.

Namun, kondisi yang buruk, Tony menambahkan, akan lebih baik pada tahun 2021. "Produksi pada tahun 2021 akan meningkatkan hingga 60 juta ton tembaga per tahun, dan pada tahun 2022, kami akan kembali ke tingkat produksi normal," kata Tony Rabu, Februari 27.

Sepanjang 2018, penjualan tembaga PTFI mencapai 1,13 miliar pound dengan produksi sebesar 1,16 miliar pound. Adapun emas, penjualan sebesar 2,37 juta ons dengan produksi sebesar 2,42 juta ons.

CEO Freeport-McMoRan Inc., salah satu pemegang saham PTFI, Richard C. Adkerson mengatakan bahwa operasi penambangan terbuka di Grasberg akan selesai pada semester pertama tahun 2019. Perusahaan juga mengembangkan lebih lanjut produksinya dalam penambangan bawah tanah selama shift.

Richard menyatakan optimisme bahwa perusahaan penambangan emas dan tembaga dapat mencapai target yang ditetapkan pada operasi penambangan bawah tanah Freeport, yang setiap hari memproduksi lebih dari 200.000 ton emas dan bijih tembaga.

 

 

 

 

R24/DEV