Menu

Sebut Ada yang Geer dengan Pidato AHY, Faldo Maldini: Senyumin Aja

Siswandi 2 Mar 2019, 23:20
Wasekjen PAN Faldo Maldini
Wasekjen PAN Faldo Maldini

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal rekomendasi ke pemerintahan mendatang, terus menjadi perbincangan antara dua kubu calon presiden. Khususnya terkait rekomendasi kepada pemerintah, yang diklaim kubu capres petahana hal itu menunjukkan dukungan kepada Jokowi.

Namun menurut Wasekjen PAN, Faldo Maldini, pidato AHY soal rekomendasi ke pemerintahan mendatang, menunjukkan peran parpol berkontribusi memastikan program pro rakyat. Pidato itu sama sekali tak ada kaitannya dengan dukung mendukung terhadap salah satu capres-cawapres.

"Soal substansinya, saya kira itu baik semua. Partai politik idealnya memang memberi rekomendasi pada pejabat publik. Tetapi realitas hari ini, pejabat publik malah berupaya mendikte keputusan partai politik. Seorang figur dianggap lebih besar daripada institusi partai," ujarnya, Sabtu 2 Maret 2019.

Sedangkan mengenai tak disebutnya nama Prabowo pada pernyataan 'presiden mendatang', Faldo menganggap hal itu merupakan sesuatu yang wajar.

"Namanya rekomendasi kebijakan kan untuk yang menjabat. Kalau Pak Prabowo yang mimpin, tentu rekomendasinya buat Pak Prabowo. Kalau bukan Pak Prabowo yang menang, tentunya buat petahana. Saya rasa istilah itu sudah tepat digunakan," katanya.

"Jadi, saya kira tidak ada hubungannya sama komitmen terhadap perjuangan Prabowo-Sandi. Kalau ada yang geer sama pidato Pak AHY, ya senyumin aja, nggak paham berarti," tambahnya, dilansir detik.

Sebelumnya, AHY selaku Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat, bicara soal harapan partainya agar presiden terpilih nanti meneruskan program prorakyat era Susilo Bambang Yudhoyono. Pemerintah diminta memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat kurang mampu.

Ada tiga pokok pandangan PD sebagai pesan kepada presiden mendatang yang disampaikan dalam pidatonya. Di antaranya soal pertumbuhan ekonomi, impor pangan, hingga persoalan hukum.

Soal pemilihan kata 'presiden mendatang', Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menafsirkannya sebagai keinginan AHY agar program SBY dilanjutkan Jokowi. Seperti dilontarkan Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, pidato AHY menunjukkan pesan bahwa Jokowi telah melanjutkan program yang ada. ***