Menu

Mabes Polri Bantah Soal Tudingan Masuk Dalam Pasukan Buzzer Jokowi

Riko 8 Mar 2019, 14:04
Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo
Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo

RIAU24.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo membantah bahwa Polri masuk dalam pasukan Buzzer Jokowi seperti yang dituduhkan akun Twitter @Opposite6890 yang menyebut Polri punya pasukan buzzer untuk mendukung calon presiden nomor urut 01.

"Saya tegaskan lagi, apa yang disebarkan itu tidak benar, apalagi menyangkut pemilu. Netralitas adalah harga mati,"kilah Dedi dilansir Viva, Jumat, 8 Maret 2019.

Dedi menjelaskan, bahwa akun opposite6890 tersebut adalah akun anonymous sehingga data yang disajikanya tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak kredibel.

Maka dari itu, Dia meminta agar tidak menggunakan informasi dari akun tersebut untuk dijadikan sebagai berita.

"Kalau akun tidak bisa dikonfirmasi, diverifikasi, maka yang sebarkan beritanya itu hoax. Ada ancamana hukuman pidana apabila ada pihak yang merasa dirugikan terharap apa yang diviralkan, berupa narasi, foto dan video," ungkap dia. 

Terkait munculnya IP address yang menunjukan alamat Mabes Polri yang ada di Jalan Trunojoyo.

"Soal IP address kan wifi di Mabes polri itu area publik jadi bisa diakses siapapun. Langkah-langkah progresif sudah dilakukan oleh direktorat cyber. Kita akan profil dan mengidentifikasi, siapa yang punya akun opposite6890 itu,"beber Dedi.

Sebelumnya cuitan akun Twitter @Opposite6890 menuding Kepolisian Negara Republik Indonesia ikut terlibat mengerahkan pasukan buzzer untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019.

Akun ini membongkar bahwa kepolisian mengerahkan ratusan anggota untuk menjadi tim buzzer mulai dari Polres sampai Mabes Polri, bahkan membentuk 100 polisi buzzer di setiap Polres.