Menu

Data Masih Parah, 8 WNA Kembali Ditemukan Masuk DPT Pemilu

Siswandi 10 Mar 2019, 16:17
Ilustrasi DPT
Ilustrasi DPT

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, penemuan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019, masih saja terjadi. Kali ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah kembali menemukan 8 WNA yang masuk DPT.

Penemuan kali ini, merupakan perkembangan terbaru pasca-pencoretan 12 WNA di Jateng yang sudah terlebih dahulu dihapus namanya dalam DPT. Seiring dengan temuan terbaru ini, tidak tertutup kemungkinan kasus serupa akan terus bermunculan.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Tengah, Anik Sholihatun, mengonfirmasi temuan itu. Dikatakan, pihaknya juga telah meminta KPU Jawa Tengah mencoret temuan itu.

"Temuan 8 WNA ini di luar 12 WNA yang telah dicoret KPU. Bawaslu meminta agar mereka dicoret dari DPT," terangnya, Minggu 10 Maret 2019.

Lebih lanjut, ia menerangkan, delapan WNA tersebut ditemukan di beberapa daerah di Jateng. Yaitu, 2 WNA di Kota Tegal, 1 WNA di Kabupaten Purworejo, 1 WNA di Kabupaten Batang, 1 WNA di Kota Salatiga dan 3 WNA di Kota Surakarta.

Dengan temuan ini, Anik tak menampik jika masih ada WNA yang masih tercantum dalam DPT Jawa Tengah.

"Keberadaan WNA yang masuk dalam DPT bisa saja bertambah. Sebab, proses pengawasan masih terus berlangsung," terangnya lagi, dilansir kompas.

Sebelumnya, KPU Jawa Tengah mencoret 12 WNA yang masuk dalam DPT Pemilu 2019. Sebanyak 12 WNA yang dicoret tersebar di Purworejo 3 orang, Banyumas 2 orang, Surakarta 2 orang, kemudian Sragen, Kota Magelang, Kota Salatiga, Kota Tegal, dan Purbalingga masing-masing satu orang.

Koordiantor Divisi Data dan Informasi KPU Jawa Tengah, Paulus Widiyantorom WNA yang telah merekam data e-KTP di Jawa Tengah tercatat sebanyak 219 orang. Mereka umumnya menikah dengan WNI, serta sebagian mempunyai kegiatan usaha.

"Rata-rata WNA yang masuk DPT menikah dengan WNI, lalu masuk KK. Kemudian kami sisir, dan sudah dicoret," terangnya.

Mantan ketua KPU Kebumen ini menjelaskan, 12 WNA yang dicoret, selain menikah dengan WNI, juga mempunyai pekerjaan di daerah tersebut. Mereka berasal dari Filipina, Malaysia, Bangladesh, dan negara lainnya. ***