Menu

Keterlaluan! Ditembak Hingga 74 Kali, Induk Orangutan Sumatera Ini Luka Parah

Siswandi 13 Mar 2019, 12:51
Induk orangutan Sumatera dalam kondisi kritis setelah ditembaki orang tak dikenal hingga puluhan kali. Foto: int
Induk orangutan Sumatera dalam kondisi kritis setelah ditembaki orang tak dikenal hingga puluhan kali. Foto: int

RIAU24.COM -  Nasib mengenaskan dialami seekor induk Orangutan Sumatera. Binatang dilindungi itu ditemukan dengan kondisi terluka parah oleh warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Yang membuat miris, ternyata Orangutan Sumatera terluka parah karena ada 74 peluru yang mendarat di tubuhnya.

Akun instagram resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu 13 Maret 2019 menyebutkan, penemuan orangutan tersebut terjadi Sabtu 9 Maret 2019.
Selanjutnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh langsung turun ke lapangan dan melakukan evekuasi pada keesokan harinya.

Dari pemeriksaan awal, diketahui induk orangutan itu mengalami luka parah karena benda tajam pada tangan kanan, kaki kanan serta punggung. Selain itu, kedua matanya juga mengalami hal serupa, akibat tembakan senapan angin.

Selain induk orangutan tersebut, petugas menemukan bayi orangutan yang baru berusia satu bulan. Bayi malang ini dalam kondisi kekurangan nutrisi parah dan syok berat. Sayangnya, bayi orangutan itu tewas dalam perjalanan evakuasi ke Pusat Karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara.

74 Butir

Setelah menjalani pemeriksaan x-ray di Pusat Karantina Orangutan, ditemukan hasil mengejutkan. Pasalnya ada sebanyak 74 butir peluru senapan angin tersebar di seluruh badan induk orangutan tersebut.

Hingga saat ini, binatang itu belum stabil kondisinya, sehingga masih akan berada di kandang treatment untuk mendapatkan perawatan intensif 24 jam.
        
Induk orangutan itu diperkirakan berusia 30 tahun. Petugas memberinya nama Hope, yang bermakna harapan agar ia bisa pulih dan mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.

Terkait kejadian itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang telah menganiaya satwa liar dilindungi tersebut. Instansi tersebut juga menegaskan, kasus ini akan diusut tuntas. ***