Menu

Kepala Balai Bahasa Riau: Penulis Harus Memahami Keruntutan dalam Menulis

Elvi 24 Mar 2019, 19:45
Kepala Balai Bahasa Riau, Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan, Dra. Umar Solikhan, M.Hum./ist
Kepala Balai Bahasa Riau, Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan, Dra. Umar Solikhan, M.Hum./ist

RIAU24.COM -  TELUKKUANTAN - Seorang penulis harus memahami keruntutan dalam menulis. Selain itu, penulis juga harus memperhatikan kesatuan, kepaduan, ketuntasan, dan eksistensi sudut pandang. Inilah ciri-cii sebuah paragraf yang ideal.

Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa Riau, Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan, Dra. Umar Solikhan, M.Hum. dalam materinya di hadapan 50 peserta  acara Penyuluhan Kamahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru SD dan SMP/MTSse Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), di Teluk Kuantan, Kamis, (21/3) lalu.

Untuk itu, kata Umar, penulis harus mampu mengevaluasi setiap kalimat yang mereka buat. Sebab, kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi dalam paragraf  itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama.

Agar hal itu dapat tercapai, penulis harus senantiasa mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang digunakan itu ada hubungannya dengan gagasan utama. Kalau tidak ada kaitannya dengan gagasan utama, kalimat itu harus ditanggalkan.

Selain itu, Umar juga menegaskan soal pemakaian tanda baca. ”Kalimat harus  diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Dalam ragam lisan, kalimat ditandai oleh titik, adanya jeda/kesenyapan, dan intonasi akhir,” kata Umar.

Dalam acara Penyuluhan Kamahiran Berbahasa Indonesia, yang diadakan Balai Bahasa Riau yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan OlahragaKabupaten Kuansing, melibatkan 50 orang peserta yang berasal dari guru SD se Kabupaten Kuansing.

Halaman: 12Lihat Semua