Menu

Kampanye Dialogis bersama Alfedri , Bagus Santoso Ajak Hindari Money Politic

Satria Utama 14 Apr 2019, 11:27
Bagus Santoso bersama Alfedri Akhiri Kampanye Dialogis di Desa Sabak Permai
Bagus Santoso bersama Alfedri Akhiri Kampanye Dialogis di Desa Sabak Permai

“Banyak perangai perusahaan Pertambangan, Perkebunan, ada minyak, gas, kuari, batu bara. Sawit, pohon akasia yang hanya memikirkan keuntungan tapi cuai dengan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasionalnya. Ini harus kita evaluasi bersama, agar perusahaan membawa manfaat buka mudharat,” tegas Bagus Santoso dan disambut teriakan setuju seluruh warga.

Pria yang rajin menulis di media ini menegaskan, kewajiban Partai politik diantaranya memberikan pendidikan dan pencerdasan politik terhadap rakyat. Bukan sebaliknya parpol menyajikan menu politik yang membuat rakyat ditinggalkan setelah politisi meraih kursi.

Setiap kali pertemuan, kata Bagus, rakyat selalu berteriak marah dan jera karena caleg yang dipilihnya tak pernah balik lagi. "Jangankan ikut memajukan kampung, hanya sekedar menyambangi saja tidak pernah. Dan baliknya lima tahun pas mau pemilu lagi," katanya.

Ia juga menyoroti, banyak parpol yang memasang caleg bukan sosok yang tinggal dan memahami Riau.

“Di sinilah letak kesalahan parpol yang secara sadar mengirim caleg ke dapil yang tak paham ada apa dan harus berbuat apa untuk dapilnya sehingga rakyat kecewa,” imbuh Bagus.

Faktor lainnya Caleg terpilih tidak peduli dengan pemilihnya karena ada unsur money politik atau NPWP (nomer piro wani piro). “ Saatnya kita tinggalkan tradisi politik menyesatkan ini. Kampung kita tak akan maju, rezeki kita tak berkah gara- gara duit 50 ribuan, jelas ketentuan dilarang dan Ustadz Abdul Somad  menyampaikan ini masuk perkara yang diharamkan,” himbau Bagus Santoso.

Halaman: 123Lihat Semua