Menu

Bupati Minta Pelaksanaan Pacu Jalur Lebih Ditingkatkan, Panitia Bertekad Patenkan di Unesco

Replizar 17 Jun 2019, 20:16
 Ketua Panitia Pelaksana Pacu Jalur 2019, Ir. Emmerson/zar
Ketua Panitia Pelaksana Pacu Jalur 2019, Ir. Emmerson/zar

RIAU24.COM -  TELUK KUANTAN - Mulai tahun 2019, pelaksanaan iven Nasional Pacu Jalur di Tepian Narosa, akan diserahkan kepada masyarakat Kenegerian Adat Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Hal itu diketahui pada saat Rapat Panitia Pelaksanaan iven Nasional Pacu Jalur Tahun 2019, bertempat di ruang Multimedia kantor Bupati Kuansing, Senin (17/6).

Rapat yang dipimpin Bupati H. Mursini, dihadiri Wabup H. Halim, Forkopimda, Sekda Dianto Mampanini, Asisten, Staf Ahli, Kaban, Kadis, Kabag, Kabid, Datuak Mudo Bisai,  Ninik Mamak, Alim Ulama, Kepala Desa dan lainnya.

Bupati Kuansing dalam arahannya, meminta kepada panitia pelaksana iven Pacu Jalur Tahun 2019 ini, harus dapat ditingkatkan. " Saya minta pelaksanaan iven Pacu Jalur Tahun 2019 ini, harus dapat ditingkatkan lagi dari tahun tahun sebelumnya," harapnya.

"Harapan kita ke depannya, harus dapat memperbaikinya, hal hal yang kurang baik harus dapat diperbaiki," sebutnya.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana iven Nasional Pacu Jalur 2019, Ir. Emmerson menyebutkan pelaksanaan pacu jalur memang harus lebih ditingkatkan lagi."Bahkan kita bertekad, agar Pacu Jalur ini, harus dipatenkan di Unesco," ujarnya yang juga didampingi Datuak Mudo Bisai, Kades Seberang Teluk Kuantan, Kades Beringin.

Sebab, katanya, kalau sudah dipatenkan sudah barang tentu tidak akan ada lagi untuk tidak dilaksanakan, dan juga telah masuk dalam Kalender Wisata Nasional.  Padahal masyarakat Kuansing saat ini menginginkan agar ivent pacu jalur dimasukkan dalam Kalender Wisata Nasional. Sehingga diharapkan nantinya akan mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan ke Kuansing.

"Kita juga sedang menjajaki kerjasama dengan Negara Kamboja, karena mereka juga memiliki iven yang hampir sama dengan Kuansing, dan begitu juga dengan Negara Belanda yang mana pada awalnya pelaksanaan Pacu Jalur ditampilkan dalam memperingati Ulang Tahun Ratu Wilhelmina.

Menurutnya, Keinginan Bupati bahwa iven Pacu Jalur harus dapat ditingkatkan dan item itemnya juga harus jelas, baik dalam Prosesi Gulang Gulang, dan begitu juga harus ditampilkan seni budaya Randai Kuansing."Seni budaya Kuansing yang ditampilkan dalam pelaksanaan Event Pacu Jalur tersebut, harus lebih menonjol," ujarnya yang juga Kadis Pertanian Kuansing.

Dijelaskannya, dalam pelaksanaan iven pacu jalur tersebut, harus menampilkan atau menyuguhkan kembali ke bentuk aslinya, karena ada nilai nilai tradisional yang mesti harus dikembalikan.

Salah satunya yang terdapat dalam Pacu Jalur adalah Tukang Tari, Tukang Onjai dan Tukang Timbo Ruang harus ada/ ditampilkan mulai dari pancang star sampai pancang finish.

"Atlet Pacu Jalur harus dapat menjunjung tinggi, dan juga harus dapat menjaga sportivitas," tuturnya.

Sebab, katanya, selama ini dalam setiap Event Pacu Jalur, seringkali terlihat kalau ada anak pacuan/Tukang Tari sering terjun, baik di pancang star maupun di pancang lainnya. Sehingga saat tiba di pancang finish, atlet pacu jalur tersebut sering tidak lengkap.***


R24/zar