Menu

PT Krakatau Steel Kian Kritis, Rizal Ramli Kritik Kebijakan Pemerintah yang Satu Ini

Siswandi 4 Jul 2019, 10:35
Ribuan karyawan PT Krakatau Steel menggelar demo menolak di-PHK. Foto: int
Ribuan karyawan PT Krakatau Steel menggelar demo menolak di-PHK. Foto: int

RIAU24.COM -  Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Krakatau Steel (KS) saat ini sedang kritis. Hal itu disebabkan pendapatan perusahaan penghasil besi dan baja itu terus merosot.  Karena kondisi ini pula, ribuan karyawan di BUMN itu terancam di-PHK.

Menyikapi kondisi itu, ekonom senior, Rizal Ramli, mengkritisi naiknya impor baja dari China. Padahal, selama periode pertama pemerintahan Joko Widodo, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur. Padahal seharusnya, peningkatan pembangunan infrastruktur juga memberikan kontribusi pada peningkatan penjualan baja dari perusahaan milik pemerintah.

“Infrastruktur digenjot 4,5 tahun terakhir. Harusnya penjualan dan keuntungan Krakatau Steel naik. Tapi, yang naik malah justru impor baja dari China, yang harganya dumping dan aturan impornya dipermudah oleh Menteri Perdagangan. Tidak aneh Krakatau Steel merugi," ungkap mantan Menko Ekuin era pemerintahan Presiden Adurrahman Wahid ini, Kamis 4 Juli 2019 di Jakarta.

Rizal Ramli pun mengaku pernah memberikan usulan ke pemerintah Jokowi untuk berani melaksanakan kebijakan anti dumping dengan menerapkan bea masuk 25 persen terhadap baja dan turunannya pada tahun lalu.

Rizal yakin, jika kebijakan itu dilaksanakan, Krakatau Steel akan untung lagi, karena produksi baja dalam negeri naik.

Kurangi Impor

Halaman: 12Lihat Semua