Menu

Kolom Wirausaha : Antara Peluang dan Kesiapan

Satria Utama 18 Jul 2019, 11:26
 Coach Hariadi
Coach Hariadi

Hal ini senada dengan data BPS 2018 yang menyebutkan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia hingga 2018 baru 3,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Rata rata negara maju memiliki jumlah wirausahawan di atas 14%. Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo dalam sambutannya pada pertemuan dengan HIPMI di Jakarta pusat pada Agustus 2018 kemaren menyampaikan, guna mendukung iklim ekonomi masyarakat yang lebih sehat, setidaknya Indonesia harus memiliki wirausahawan minimal 7%.

Saya melihat angka ini seperti dua sisi mata uang. Untuk gampangnya kita sebut saja sisi tantangan dan sisi peluang ya. Pertama, sisi tentangan. Jumlah wirausahawan yang sangat sedikit tersebut menunjukkan bahwa masyarakat belum tertarik menjadi wirausahawan. Artinya butuh kerja ekstra dan effort lebih untuk mencapai Wirausahawan 7%. Saya melihat ada banyak hal yang menyebabkan orang tidak tertarik menjadi wirausahawan.

Tiga alasan yang paling banyak yang dapat saya rangkum adalah (1) Sehubungan dengan Mindset tentang wirausaha, (2) Kemampuan berwirausaha, (3) Zona nyaman. Sehubungan dengan Mindset wirausaha misalnya, masyarakat masih banyak yang memiliki mindset bahwa sukses adalah bekerja, berwirausaha adalah bermain dalam ketidakpastian dan sebagainya. Nah berkenaan hal-hal apa saja yang menjadi penghambat orang untuk berwirausaha, kita akan bahas pada tulisan setelah ini ya. Pada bagian ini kita fokus pada Peluang dan Kesiapan dulu.

Kedua, sisi peluang. Jumlah yang sedikit tersebut juga memperlihatkan kepada kita bahwa ada peluang besar untuk mengisi kekosongan yang ada. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar yang luas untuk setiap produk barang dan jasa yang kita sodorkan. Kita bisa melihat bagaimana mulai dari penjual makanan pinggir jalan, youtuber, hingga layanan gofood berkembang pesat di Indonesia.

Hampir semua produk dan jasa asal dibutuhkan, aksesnya gampang, harganya bersaing, semuanya ludes di pasar Indonesia. Mulai dari balon mainan anak anak, hingga properti untuk investasi masa depan, semuanya laris manis di negara dengan penduduk yang ramai ini. Pertanyaan besarnya sekarang apakah kita mau ambil peluang tersebut atau tidak. Mau tetap jadi penikmat atau menjadi pemain?.

Menghadapi dua sisi mata uang wirausaha ini, saya ingat pesan dari Pak Bagus Hernowo seorang motivator bisnis sekaligus direktur HNI HPAI. Beliau pernah bilang begini “Sukses Itu Adalah Bertemunya Variabel Kesempatan Dan Variabel Kesiapan”. Saya mau sampaikan bagini, kesempatannya sudah tersedia, begitu terang dan jelas di depan mata kita bahkan kita pun termasuk bagian dari kesempatan itu. Sayangnya banyak yang tidak siap ketika kesempatan ini datang.

Halaman: 123Lihat Semua