Menu

Pengamat Sebut Jokowi Cari Penyakit Jika Sampai Bubarkan FPI

Riko 30 Jul 2019, 16:51
Foto (internet)
Foto (internet)

Dia menilai komitmen FPI dalam membela Islam sangat kuat. Habib Rizieq Syihab sebagai pimpinan FPI juga menambah ketokohan dan kepemimpinan umat Islam di Indonesia.

“Ahok (mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama) yang nyeleneh, arogan, dan menista agama membawa hikmah. Pengaruh besar dan suara tajam Habib Rizieq mampu menyatukan umat Islam melalui momen perjuangan 411, 212, Reuni 212, dan sebagainya,” ucap Rizal.

Dia mengatakan, saat digelarnya Aksi 212 pada 2016, Presiden Jokowi pun ikut menjadi pendengar khutbah Habib Rizieq di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Jokowi mendengarkan secara seksama khutbah yang mencerahkan dengan retorika yang memukau dari imam besar FPI itu.

“Habib Rizieq memang seorang pemimpin. Tentu tidak bagi Jokowi, suara itu menjadi seperti kalimat perlawanan yang menusuk-nusuk, menjengkelkan, ingin segera menangkap, dan menghukumnya,” ujar Rizal.

Dia menduga, setelah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan pada 2017, target berikutnya adalah FPI. Menurut dia, ormas-ormas yang bersuara kritis pada pemerintah ke depan bisa saja “di-HTI-kan” atau “di-FPI-kan”.

“Sebenarnya Jokowi cari penyakit saja dengan membubarkan FPI. Membuka ruang bagi perlawanan yang justru semakin menguat,” katanya. 

FPI
Halaman: 123Lihat Semua