Menu

Penumpang KRL Menumpuk Akibat Listrik PLN Padam, Walikota Bogor Kerahkan Truk Satpol PP

Riki Ariyanto 4 Aug 2019, 19:57
Walikota Bogor Bima siapkan truk Satpol PP (foto/int)
Walikota Bogor Bima siapkan truk Satpol PP (foto/int)

RIAU24.COM -  Minggu 4 Agustus 2019, Wali Kota Bogor Bima Arya mengintruksikan Satpol PP 'mengerahkan' Truk. Hal itu untuk mengantisipasi menumpuknya penumpang di Stasiun Kota Bogor menyusul pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Jawa-Bali sejak Minggu (4 Agustus 2019) siang.

Dilansir dari Sindonews, titik yang dipantau antara lain Stasiun Bogor, rumah sakit, hingga traffic light. Saat melakukan pemantauan ke Stasiun Bogor, Bima melihat terjadinya penumpukan penumpang. Kedatangan Bima Arya diterima oleh Wakil Kepala Stasiun Bogor, Deni.

zxc1

"Tadi saya mengecek informasi tentang kondisi terakhir listrik. Sampai saat ini berdasarkan informasi kereta belum bisa berangkat karena tidak ada pasokan listrik dari PLN," kata Bima lewat pengeras suara. 

"Sampai kapan? Ini tidak bisa dijawab, karena belum ada informasi dari PLN. Oleh karena itu, PT KAI menyampaikan tadi bahwa bagi yang memang masih ingin menunggu dipersilakan. Tapi kalau mau alih ke moda transportasi lain juga dipersilakan. Bagi yang sudah membeli tiket bisa di refund atau dikembalikan," sebut Walikota Bogor, Bima Arya.

zxc2

Bahkan Bima Arya sudah menginstruksikan Satpol PP untuk menyiagakan armada truk untuk angkut penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Terminal Baranangsiang. "Pemkot akan coba juga menyiapkan alternatif transportasi untuk mengangkut penumpang ke terminal agar tidak terjadi penumpukan. Harapannya tentu segera listrik menyala," kata Bima Arya.

Sementara Wakil Kepala Stasiun Bogor Deni menyatakan bahwa sebagian besar pengguna KRL sudah ada yang melakukan refund tiket. "Mungkin ini yang masih menumpuk, perhitungannya mereka kalau pakai angkutan lain lebih lama, atau harus naik berulang kali jadi lebih setia di kereta api. Semua persinyalan normal karena terbackup sama baterai dan UPS. Hanya saja untuk perjalanan terganggu karena itu listriknya dipasok 100 persen oleh PLN," kata Deni.

Sebelum ke Stasiun Bogor, Bima Arya terlebih dulu mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jalan Semeru, Bogor Barat. Di tempat itu Bima memastikan layanan terhadap pasien berjalan normal.

Berdasarkan keterangan petugas RSUD, kerawanan ada pada alat infus dan alat monitor jantung, baik di ruang IGD maupun di ICU. "Yang perlu dipastikan itu persediaan solar untuk menghidupkan genset.