Menu

Kalah Jauh dengan PDIP, Surya Paloh Akui Jokowi Belum Ajak NasDem Bahas Kabinet

Siswandi 16 Aug 2019, 14:52
Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat menghadiri rapat tahunan MPR di Gedung Parlemen Senayan jakarta. Foto: int
Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat menghadiri rapat tahunan MPR di Gedung Parlemen Senayan jakarta. Foto: int

RIAU24.COM -  Ketua Umun Partai NasDem, Surya Paloh, mengakui, sejauh ini partainya belum diajak Presiden Joko Widodo untuk membahas susunan Kabinet Kerja jilid II. Kondisi ini kalah jauh dengan PDIP, di mana sebelumnya Jokowi pernah menjanjikan bahwa kader partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut akan mendapatkan porsi menteri terbanyak dalam kabinetnya nanti.

Namun demikian, meski belum diajak berbicara mengenai hal itu, Surya Paloh mengatakan pihaknya dapat memahami hal itu.

"Enggak, NasDem belum diajak bicara soal itu dan NasDem bisa memahami itu," ungkapnya, di sela-sela sidang tahunan MPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.

Selain itu, Surya Paloh juga mengatakan, NasDem tetap memberikan dukungan sepenuhnya kepada Jokowi dalam menyusun kabinet periode keduanya tersebut. "Kami memberikan dukungan sepenuhnya, kepercayaan sepenuhnya kepada presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif," tambahnya, dilansir cnnindonesia.

Soal Gerindra
Dalam kesempatan itu, Paloh juga sempat ditanya terkait wacana Partai Gerindra akan disebut-sebut akan bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Indikasi mengenai hal itu, tampak dari makin 'mesranya' hubungan PDIP dan Gerindra. Selain itu, Prabowo juga sempat bertemu langsung dengan Jokowi.

Menanggapi pertanyaan itu, Surya Paloh mengatakan dirinya tak bisa menjawab sendiri. Menurutnya, perlu pembicaraan bersama dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Kalau NasDem sendiri satu-satunya sebagai partai pengusung pemerintah saya jawab langsung. Tapi ada kawan koalisi lainnya, kita duduk bisik-bisik dulu," tuturnya.

Siap Berikan Nama
Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Prabowo Subianto akan mengajukan nama menteri untuk kabinet 2019-2024. Namun nama itu baru akan diajukan, jika Gerindra telah menerima arahan dari Jokowi. Sehingga dalam hal ini,
Prabowo masih menunggu isyarat Jokowi terkait kebutuhan kabinet.

Lebih lanjut, Muzani mengatakan, ada tiga bidang yang menjadi sorotan Prabowo. Yakni  pangan, air, dan energi.

Bahkan kata dia, Gerindra sudah menyampaikan urgensi kedaulatan pangan, air, dan energi kepada pejabat teras Jokowi, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pangan, air, dan energi sesuatu fundamental yang vital bagi bangsa. Kalau ini dianggap penting, maka Pak Prabowo menyodorkan beberapa nama," terangnya. ***