Menu

HUT RI, Ustadz Somad dan Konflik Antar Pemeluk Agama

Satria Utama 18 Aug 2019, 08:15
Ilustrasi
Ilustrasi

Adanya upaya sekelompok orang melaporkan Ustadz Abdul Somad ke polisi terkait isi ceramahnya mengenai salib di saat bangsa ini merayakan hari kemerdekaan, makin menguatkan sinyal bahwa aktivitas keagamaan di negeri ini semakin terancam.

Ke depan,  para ulama dan tokoh agama yang mengajarkan agamanya berdasarkan kitab suci nampaknya harus siap-siap terus berurusan dengan hukum. Padahal,  konstitusi negara sudah menjamin para pemeluk agama di negeri ini melaksanakan ajaran agama yang diyakininya. 

Kalau kita mau terus bersikap sensitif dan tidak terima perbedaan ajaran agama masing-masing,  maka dijamin penjara akan penuh dengan para ulama, pendeta,  atau tokoh agama lain. Pasalnya,  apa yang diajarkan para tokoh agama tersebut sudah pasti akan ada yang bertentangan antara satu agama dengan agama lain. 

Dalam Islam misalnya,  dengan tegas menolak pernyataan bahwa Tuhan  punya anak. Lantas jika ada Ustadz ceramah dalam mesjid atau pengajian yang mengupas surat Al Ikhlas yang menegaskan tidak ada Tuhan anak atau tuhan Bapak,  apakah ia disebut telah melecehkan agama Kristen? 

Atau sebaliknya,  jika ada pendeta yang menyampaikan surat di Inhil (Keluaran 32:7-9)  yang menyatakan, Allah menolak ibadat yang ditujukan kepada-Nya melalui patung-patung. Ketika beberapa orang Israel berusaha menyembah Dia dengan patung anak lembu, Allah mengatakan bahwa mereka sudah ”bertindak bejat”,  lantas orang Budha atau Hindu yang tata cara ibadahnya seperti itu dapat langsung mengadukan sang pendeta ke polisi? 

Jika hal ini terus terjadi,  maka sudah bisa dipastikan bahwa kita hanya akan terus memperbesar konflik dan pada akhirnya akan menimbulkan perang saudara. 

Halaman: 12Lihat Semua