Menu

Soal Kerusuhan di Papua, Ketua PWNU Riau Pastikan Riau Tidak Terpancing

Riko 20 Aug 2019, 19:24
Jumpa pers PWNU Riau bersama Polda Riau menyikapi kasus Manokwari Papua
Jumpa pers PWNU Riau bersama Polda Riau menyikapi kasus Manokwari Papua

RIAU24.COM -  Ketua PWNU Riau T Rusli Ahmad bersama jajaran kepolisian daerah Riau memberikan garansi bahwa Riau aman dan tidak terpancing terkait kerusuhan di Manokwari Papua yang menghancurkan seluruh fasilitas negara. Sebab Dia menilai tingkat toleransi Riau tinggi. 

Demikian disampaikan Rusli dalam keterangan persnya menyikapinya kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua . Hadir dalam konferensi pers di kantor PWNU Riau itu Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dan perwakilan Indonesia Timur atau NTT dalam hal ini Marcos Decastilo sebagai ketua Indonesia Timur untuk Riau. 

"Khusus di Riau, Kita yakin toleransinya terjaga sebab kita bersaudara dan kita tidak terpancing oleh berita bohong yang beredar. Oleh karena itu mari kita jaga NKRI,  pancasila ini, kita satu kesatuan dan mari semua tokoh saling merangkul dan menjaga toleransi antar anak bangsa, " kata Rusli. Selasa 20 Agustus 2019.

Pada kesempatan itu, Rusli juga menyingung Gubernur Jawa Timur dan wakil Walikota Malang yang sudah menyatakan minta maafnya terkait kerusuhan di Manokwari Papua yang dinilainya sangat luar biasa dan tanggap. Begitu juga dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mengajak untuk saling memaafkan. 

"Jadi yang sudah terjadi kita anggap sudah selesai  kita saudara dan saling memaafkan dan jangan gara berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan NKRI kita tercabik-cabik, " jelasnya. 

Kepada masyarakat Manokwari Papua anggota DPRD Riau itu meminta agar bisa menahan diri dan menghentikan membuat gerakan-gerakan. "Keluarkan sifat pemaaf sesama saudara sehingga kita bisa Cooling down dan kita bisa beraktivitas dengan aman dan tenang semestinya, "ujarnya. 

Sementara itu Marcos mengatakan kondisi yang terjadi ini memang sangat mengkhawatirkan maka dari itu pihaknya mengajak untuk saling memaafkan. 

"Mari kita junjung pancasila, UUD 45 dan bhineka tunggal ika. Dan mari saling memaafkan, " ujarnya. 

Sementara itu Sunarto mengapresiasi pertemuan yang diinisiasi PWU Riau sebagai bentuk empati terkait apa yang terjadi di Manokwari Papua. Menurutnya pertemuan ini mewakili suara Riau dimana di bumi lancang kuning menjaga toleransi berbagai etnis. 

"Kami Polda Riau mengajak mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan antara etnis dengan langkah yang sama yaitu menuju NKRI harga mati," katanya. 

Sunarto juga menghimbau seluruh masyarakat Riau agar selalu bijak menggunakan media sosial agar tidak terpengaruh akan berita yang menyesatkan. 

"Mari bijak mengunakan teknologi terutama mensos dengan menyaring yang tidak benar.Jika tidak benar jangan disebarkan, " tutupnya.