Menu

Dulu Kritik Ibukota Negara Dipindah, Sekarang Ahok Bilang Begini

Siswandi 27 Aug 2019, 13:25
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

RIAU24.COM -  Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tiba-tiba saja kembali viral di dunia maya. Hal itu setelah video yang berisi wawancaranya soal pemindahan ibukota negara, kembali beredar di dunia maya.

Wawancara itu terjadi saat Ahok masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo, pada 2013 silam. Ketika itu,  mengomentari rencana pemindahan ibukota yang saat itu diwacanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam rekaman itu, Ahok mengatakan pemindahan ibukota negara sama saja lari masalah yang mendera Jakarta, seperti macet dan beberapa masalah lainnya.

Rekaman itu kemudian disikapi kembali oleh Ahok. Sekarang ia mengatakan penayangan video itu adalah bentuk adu domba.

Kepada detik, Ahok kemudian menjelaskan sikapnya tentang ibukota yang dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Buat saya, pindah ibu kota karena lari dari masalah kemacetan saja jelas nggak tepat. Pak Jokowi dari dulu mengatakan pindah ibu kota bukan hindari kemacetan. Karena Jakarta tetap harus dibangun transportasinya sebab akan jadi pusat bisnis dan jasa," ujarnya, Selasa 27 Agustus 2019.

"Pindah ibukota bukan untuk lari dari masalah tetapi untuk pemerataan pembangunan keluar dari Jawa itu benar," ujarnya lagi.

Dia lalu menyertakan dua tulisan tentang pengumuman Jokowi soal pemindahan ibukota. Yang pertama adalah tentang alasan pemindahan ibukota untuk mengurangi beban Jakarta dan Jawa. Selain itu, Jokowi juga menyatakan Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan.

"Alasan pindah ibukota beda sekali dengan pertanyaan dalam wawancara dengan aku," ujar politikus PDIP ini.

Untuk diketahui, video lawas yang viral saat ini, direkam saat Ahok masih menjabat Wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi.

Video ini diviralkan lagi di media sosial setelah Jokowi mengumumkan pemindahan ibukota. Dlam video lawas itu, presenter membacakan pertanyaan dari warga tentang pemindahan ibu kota. Berikut cuplikan tanya jawabnya:

Presenter: Menurut Pak Jokowi dan Ahok, perlukah pemindahan ibu kota ke tempat lain? Atau menunggu Jakarta menjadi megapolitan yang crowded? Ada lagi "apakah bapak setuju jika ibu kota dipindahkan? Atau bapak berpikir bahwa Jakarta masih layak untuk menjadi ibu kota?"

Ahok: Saya kira kalau soal pindahkan ibu kota tergantung pemerintah pusat dan DPR. Kalau buat saya, rakyat kita masih susah, kalau buat saya pribadi, untuk apa habisin Rp 800 triliun hanya untuk mengatasi gara-gara sini macet, lalu ibu kota pindah padahal bikin loopline kereta api cuma Rp 30 triliun. Jadi kan ini bukan karena ada masalah lalu lari dari masalah gitu lho, itu pendapat saya. Kalau sini macet ya diatasi dong macetnya. Bukan berarti lalu bikin proyek yang lebih berapa ratus triliun. Itu juga masalah baru lagi. Lebih cepat di sini kok. Kalau saya, lebih gampang gimana? Beli aja bus yang banyak kalau pemerintah pusat mau bikin lancar. Kasih bus gratis. ***