Menu

Kisah Misteri di Balik Cerita Lemari Brangkas Istana Siak yang Tak Pernah Bisa Dibuka

Lina 7 Sep 2019, 18:35
Lemari Istana Siak yang Tak Pernah Bisa Dibuka/lin
Lemari Istana Siak yang Tak Pernah Bisa Dibuka/lin

RIAU24.COM -  Siak - Lemari besi atau brangkas yang pada umumnya digunakan oleh orang pada umumnya untuk menyimpan benda-benda berharga ataupun penting,ternyata juga dimiliki oleh Istana Siak yang merupakan salah satu benda peninggalan pada massa kesultanan Siak yang memiliki sejumlah keanehan, Pasalnya brangkas tersebut tidak pernah bisa dibuka.

Lemari besi yang berada di Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura ini tersimpan secara terbuka di sudut belakang istana dengan ukuran 0,5 x 1,2 meter tampak biasa saja. Namun, isi di balik dinginnya besi berbobot 300 kilogram tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Hal tersebut dibenarkan oleh kepala Istana Siak, Zainudin Sabtu (07/09/2019).

"Lemari tersebut tidak pernah dibuka karena kuncinya dibuang ke sungai Siak oleh Sultan Syarif Kasim II Siak yang terakhir, waktu menjadi Penasehat Presiden Soekarno, tahun 1945-1950," ujar Zainudin.

Zainudin yang lebih akrab disapa dengan Udin juga menceritakan bahwa Kerajaan Siak berhenti pada Sultan Syarif Khasim II, setelah dua istri dan dua selirnya tidak kunjung mengandung. Namun, entah mengapa, Sultan membuang kunci tersebut ke Sungai Siak yang terkenal dengan kedalamannya.

"Sultan terakhir tidak punya keturunan, baik dari 2 permaisurinya maupun 2 selirnya, jadi ada 4 tidak ada keturunannya," ujar Udin.

Selain itu, Zainudin juga menambahkan bahwa Sultan membuang kuncinya pada saat lemari tersebut dipulangkan setelah sempat hijrah ke Jakarta.

"Saat hendak mengambil kunci di Siak dari Jakarta, itulah Sultan membuangnya ke sungai," ujar Udin.

Lemari besi yang sempat menjadi viral tersebut mengundang beberapa pendapat, salah satunya disampaikan oleh Kepada Rumah Tahanan Siak Tahun 2012 Hensah. Ia menyaksikan beberapa hal tidak masuk akal yang terjadi pada lemari tersebut.

"Jadi sudah diupayakan oleh pihak keturunan kerajaan maupun Pemda Siak untuk membuka brankas tersebut dengan mendatangkan ahli kunci dan orang pintar. Namun, segala upaya yang mereka lakukan tidak ada satu pun yang bisa membuka," ujar Hensah.

Sebelumnya, pada tahun 1950-an sempat terdengar sayembara untuk siapa saja yang mampu membuka dan mengungkap rahasia di balik kotak besi tersebut. Dan hal tersebut dibenarkan oleh Hensah dan sampai sekarang masih diberlakukan oleh pemerintah.

"Sampai sekarang pemerintah masih memberlakukan sayembara kepada siapapun yang bisa membuka brankas tersebut. Isinya ya bisa saja aset nasional di negeri seberang atau misteri penyerahan kedaulatan NKRI, tapi saya tidak tahu juga," ujar Hensah.***


R24/phi/lin