Menu

Soal Persatuan Bangsa, SBY Sebut Kondisinya Sudah Seperti Ini

Siswandi 10 Sep 2019, 00:41
SBY menyampaikan pidato kontemplasi di Cikeas, Senin 9 September 2019 tadi malam. Foto: int
SBY menyampaikan pidato kontemplasi di Cikeas, Senin 9 September 2019 tadi malam. Foto: int

RIAU24.COM -  Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyinggung tentang kondisi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia saat ini. Hal itu diungkapkannya saat menyampaikan pidato kontemplasi yang digelar di Cikeas, Bogor, Senin 9 September 2019 tadi malam.

Dilansir detik, SBY menilai persatuan dan kesatuan bangsa saat ini sudah berada dalam posisi 'lampu kuning'. Karena itu, perlu upaya penguatan yang melibatkan seluruh pihak.

Tak hanya itu, dibutuhkan rasa cinta dan kekeluargaan untuk bisa merajut persatuan dan kesatuan RI yang memiliki begitu banyak keberagaman di dalam masyarakatnya.

SBY juga meminta seluruh pihak untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia juga berharap pidato kontemplasi ini dipertimbangkan Jokowi untuk mengambil kebijakan.

SBY juga berharap, ke depan, politik Indonesia harus menjadi politik yang baik. "Bagi bangsa yang majemuk, yang juga menganut sistem demokrasi multipartai. Politik kita harus makin guyub, makin inklusif, dan makin teduh," ujarnya.

Menurutnya, demokrasi tak harus selalu diwarnai dan diselesaikan dengan 'one person one vote'. Menurut dia, ada semangat lain, seperti kompromi dan konsensus yang adil dan membangun, yang bisa menjadi alternatif dalam berdemokrasi.

"Kompromi dan konsensus yang adil dan membangun bukanlah jalan dan cara yang buruk. Prinsip 'the winner takes all' yang ekstrem sering kali tidak cocok dengan semangat kekeluargaan dan keterwakilan bagi masyarakat dan bangsa yang majemuk," tuturnya lagi.

Presiden ke-6 RI itu melihat nilai-nilai tersebutlah yang semestinya dibangun dan dimekarkan di Indonesia. Dengan demikian, semua cita-cita besar founding fathers Indonesia untuk membangun bangsa dan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai. ***