Menu

Perang Nuklir Berpotensi Segera Terjadi, Ini Tanda-tandanya

Satria Utama 12 Sep 2019, 20:55
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  MOSKOW -- Ancaman bakal terjadinya perang nuklir kini semakin kuat. Gejala ke arah perang yang bakal membuat dunia di ambang kiamat itu diklaim Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov sudah begitu jelas terlihat.

“Ada risiko perang nuklir. Dinamika negatif telah sangat terlihat selama setahun terakhir,” kata Ryabkov pada Kamis (12/9), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Dia berpendapat gerakan negara-negara Barat menjadi lebih emosional dan terkadang agresif. Mereka menghindari diskusi substantif tentang isu-isu yang sudah lewat dan menghambat saluran dialog.

Hal ini terlihat dari sikap Rusia dan Amerika Serikat yang diketahui telah sama-sama keluar dari perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF) yang ditandatangani pada 1987. Perjanjian itu melarang kedua negara untuk memproduksi serta memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer.

“Ini adalah perilaku yang sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Ini mungkin memicu konsekuensi yang agak negatif untuk stabilitas strategis,” ujar Ryabkov seperti dilansir republika.

Awal Agustus lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan negaranya siap mengembangkan rudal balistik jenis baru yang sebelumnya dilarang di bawah INF.

“Sekarang setelah kami mundur, Departemen Pertahanan akan sepenuhnya mengejar pengembangan rudal konvensional yang diluncurkan di darat ini sebagai respons yang bijaksana terhadap tindakan Rusia dan sebagai bagian dari portofolio opsi serangan konvensional yang lebih luas dari Pasukan Gabungan,” katanya.

“Departemen Pertahanan akan bekerja sama dengan sekutu kita saat kita bergerak maju dalam mengimplementasikan Strategi Pertahanan Nasional, melindungi pertahanan nasional kita, dan membangun kapasitas mitra,” ujar Esper.***