Menu

Ancam PM India Pakai Buaya dan Ular, Penyanyi Pakistan Ini Terancam Penjara Dua Tahun

Riki Ariyanto 15 Sep 2019, 20:08
Penyanyi pakistan terancam hukuman penjara dua tahun akibat memamerkan buaya dan ular miliknya (foto/int)
Penyanyi pakistan terancam hukuman penjara dua tahun akibat memamerkan buaya dan ular miliknya (foto/int)

RIAU24.COM -  Minggu 15 September 2019, Penyanyi cantik asal Pakistan sempat viral setelah video dirinya bersama ular dan buaya. Yang buat heboh dalam video tersebut penyanyi bernama Rabi Pirzada akan 'menghadiahkan' Perdana Menteri India, Narendra Modi dengan hewan peliharaannya itu.

zxc1

Seperti dilansir dari Okezone, Rabi Pirzada, adalah penyanyi pop Pakistan dan pembawa acara TV itu 'menghadiahkan' PM India ular dan buaya sebagai kritikan keras terhadap keputusan bollywood untuk mencabut status otonomi Kashmir.


Video Pirzada diunggah di YouTube pada 2 September dan sempat ditayangkan di televisi lokal itu. "Lihat apa yang telah aku siapkan untukmu. Jadi bersiaplah untuk mati di neraka. Ok? Dan teman-teman saya ini akan menyantap Anda,” sebut Pirzada sambil berpose bersama beberapa ekor ular raksasa, dan memarahi Modi karena "melecehkan Kashmir".

zxc2

Lokasi video itu dibuat diduga difilmkan di salon kecantikan milik si penyanyi di Lahore, Ibu Kota Provinsi Punjab Pakistan. Sejak pertama kali diunggah, video itu telah ditonton sedikitnya 100 ribu kali dan menjadi berita utama di media Pakistan dan India.

Hanya saja, setelah video itu viral Departemen Perlindungan dan Taman Margasatwa Punjab meluncurkan penyelidikan. Dan lewat keterangan yang dikutip Pakistan’s News International, Pejabat Perlindungan Margasatwa Punjab, Sohail Ashraf sebut dalam undang-Undang Satwa Liar Pakistan melarang memelihara hewan-hewan itu sebagai peliharaan.

Artinya penyanyi Pirzada terancam hukuman dua tahun penjara dan denda karena melanggar hukum atas kepemilikan satwa secara ilegal. Proses hukum diluncurkan setelah Pirzada berulang kali memamerkan binatang eksotis di media sosial dan klip terkenalnya disiarkan di TV. Hanya saja bagi Pirzada menduga departemen tersebut melakukan tindakan mereka sesuai keinginan dari PM India Modi.