Menu

Gara-gara Musibah, Harta Miliarder Ini Malah Bertambah Rp28 Triliun Setiap Hari

Siswandi 18 Sep 2019, 11:17
Api berkobar dari kilang minyak milik Saudi Aramco yang terbakar. Musibah ini memicu terjadinya lonjakan harga minyak dunia. Foto: int
Api berkobar dari kilang minyak milik Saudi Aramco yang terbakar. Musibah ini memicu terjadinya lonjakan harga minyak dunia. Foto: int

RIAU24.COM -  Harga minyak dunia melonjak secara besar-besaran setelah terbakarnya fasilitas minyak raksasa milik Arab Saudi, Saudi Aramco. Seperti diketahui, kilang minyak itu meledak setelah diserang drone pada Sabtu (14/9/2019) akhir pekan kemarin.

Tentu saja, kondisi ini membuat banyak pihak jadi berkerut keningnya. Pasalnya, kenaikan harga minyak tentu berdampak luas terhadap sektor perekonomian lainnya. Salah satunya, melonjaknya harga produksi.

Namun kondisi terbalik justru dialami Harold Hamm, seorang miliarder asal Amerika Serikat (AS). Dilansir viva, Rabu 18 September 2019, seiring dengan naiknya harga minyak dunia, miliarder berusia 73 tahun tersebut malah ketiban untung yang tak terkira.

Ya, Hamm memang pengusaha di bidang minyak dan gas. Ia dikenal sebagai juragannya Continental Resources Inc, perusahaan miliknya yang bergerak di sektor minyak. Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, harga saham perusahaan itu juga ikut melonjak.

Tak tanggung-tanggung, melonjaknya harga saham perusahaan itu bahkan mencapai 22 persen, saat perdagangan Senin (16/9/2019) kemarin. Berdasarkan data Bloomberg, kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak 2016. Untuk diketahui. Hamm adalah pemilik saham terbesar di perusahaan yang berbasis di Oklahoma City, AS itu sebanyak 77 persen.

Berbanding sejajar dengan kondisi itu, harta Hamm tercatat terus mengalami kenaikan. Tak tanggung-tanggung, penambahan hartanya itu bahkan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp28,2 triliun setiap hari!. Tentu saja total kekayaan Hamm juga ikut melonjak. Saat ini, kekayaannya diperkirakan sudah mencapai US$11,6 miliar.

Seperti diketahui, akibat kebakakaran hebat yang terjadi pada kilang minyak milik Saudi Aramco tersebut, perusahaan minyak raksasa itu kehilangan minyak hingga mencapai 5,7 juta barel setiap harinya.

Serangan terhadap jantung produksi minyak Arab Saudi itu serta merta mendongkrak harga minyak. Pejabat Aramco sendiri disebut-sebut tidak yakin produksi minyak perusahaan itu bakal pulih dalam waktu cepat.

Bila memang benar demikian halnya, berarti masih ada kemungkinan lonjakan harga minyak bumi akan terus berlangsung. Nah, bila sudah seperti itu, terbayang tidak, berapa kira-kira harta Hamm akan terus bertambah? ***