Menu

Moeldoko: Pemilu Usai, Buzzer-buzzer Harus Ditinggalkan

Riko 3 Oct 2019, 22:06
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut para buzzer atau pendengung di media sosial pendukung Presiden Joko Widodo tak satu komando ketika melakukan aktivitas di media sosial. Mereka merupakan para relawan dan pendukung fanatik saat kontestasi Pilpres 2019 lalu.

"Jadi memang buzzer-buzzer yang ada itu tidak dalam satu komando, tidak dalam satu kendali. Jadi masing-masing punya inisitiaf," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.

Kata Moeldoko, para buzzer tidak ingin idolanya diserang, dan disakiti.

"Akhirnya masing-masing bereaksi. Ini memang persoalan kita semua, juga kedua belah pihak," ujarnya.

Moeldoko mengatakan perlu kesadaran bersama untuk menurunkan tensi. Mantan Panglima TNI itu mengajak semua pihak untuk menata ulang kembali cara berkomunikasi, khususnya di media sosial.

Moeldoko pun berpendapat bahwa 'buzzer' tersebut harus ditinggalkan karena pesta demokrasi lima tahunan ini sudah selesai. Bahkan, ia mengaku terkadang bahasa yang dipakai 'buzzer' tak enak untuk didengar.

Halaman: 12Lihat Semua