Menu

Pemerintah Tiba-tiba Batalkan Pemulangan 1.200 Pengungsi Kerusuhan Wamena, Relawan: Ini Ingkar Janji

Siswandi 10 Oct 2019, 00:33
Para pengungisi di Sentani Jayapura, yang kecewa karena pemerintah tiba-tiba membatalkan pemulangan mereka ke kampung halaman. Foto: int
Para pengungisi di Sentani Jayapura, yang kecewa karena pemerintah tiba-tiba membatalkan pemulangan mereka ke kampung halaman. Foto: int

RIAU24.COM -  Harapan sekitar 1.200 orang pengungsi korban kerusuhan Wamena, Papua agar bisa kembali ke kampung halaman, tiba-tiba musnah. Hal itu setelah pemerintah secara tiba-tiba membatalkan pemulangan mereka ke kampung halaman, Rabu (9/10/2019) kemarin.

Sontak saja, keputusan yang tiba-tiba dan mengejutkan itu, disambut dengan kekecewaan mendalam oleh para pengungsi dan relawan yang telah berada di Sentani, Jayapura. Apalagi, mereka telah bersiap-siap untuk pulang kampung, setelah dua minggu terkatung-katung di tempat pengungsian sementara.

Mereka pun menuding, pemerintah ingkar janji untuk memulangkan mereka ke kampung halaman.

Seperti dilontarkan Koordinator Relawan Bijotoluwu, paguyuban masyarakat asal Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) Indira Kasim di Jayapura, pembatalan itu keputusan sepihak pemerintah. “Tadi kami sudah siap-siap untuk berangkat ke syahbandar (pelabuhan) di Jayapura. Tetapi tiba-tiba ada informasi pembatalan,” ungkapnya, dilansir republika.

Ditambahkannya, dari koordinasi antara relawan dan pejabat di otoritas pelabuhan Jayapura, mengungkapkan, pembatalan itu perintah dari Jakarta. Bukannya membawa pulang kampung, pihak Jakarta malah meminta warga pendatang kembali ke Wamena.

Tak hanya Indra, rasa kecewa mendalam juga dilontarkan para pengungsi.

Halaman: 12Lihat Semua