Menu

Tolak Berunding, Khamenei: Iran Akan Tetap Jadi Musuh AS

Riko 4 Nov 2019, 11:19
Foto (internet)
Foto (internet)

Kudeta yang diorganisir CIA itu, didukung oleh Inggris, dengan menggulingkan perdana menteri yang sangat populer, Mohammad Mossadegh. Pemimpin yang digulingkan itulah yang bertanggung jawab atas nasionalisasi industri minyak Iran.

Kudeta itu kembali menetapkan aturan Shah Pahlavi, raja terakhir Iran yang telah meninggalkan negaranya pada Agustus 1953 setelah mencoba memecat Mossadegh.

Khamenei menyinggung negosiasi antara Korea Utara dengan AS sebagai tanda ketidakpercayaan Washington."Mereka mengambil foto dan saling memuji, tetapi Amerika tidak sedikit pun mencabut sanksi (terhadap Korea Utara)," papar Khamenei.

"Begitulah cara mereka berunding; mereka akan mengatakan kami membawa Anda berlutut dan tidak akan membuat konsesi pada akhirnya," sambung Khamenei.

Hubungan antara Teheran dan Washington terus memburuk selama setahun terakhir menyusul penarikan sepihak AS dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015. Penarikan Washington dari perjanjian multinasional itu diikuti oleh penjatuhan sanksi baru dan sikap militer yang agresif Amerika di Teluk Persia.

 

Sambungan berita: Sumber: Sindonews
Halaman: 123Lihat Semua