Menu

Terungkap, Ternyata Ini Sebabanya Mengapa WN Asal China Suka Membuat Indonesia Jadi Tempat Lancarkan Aksi Penipuan

Siswandi 26 Nov 2019, 10:11
Sejumlah warga negara asal China yang diamankan karena diduga melakukan aksi penipuan melalui telepon. Foto: int
Sejumlah warga negara asal China yang diamankan karena diduga melakukan aksi penipuan melalui telepon. Foto: int

RIAU24.COM -  Kabar tentang begitu banyaknya warga negara asal China, yang ditangkap di Indonesia  karena kasus penipuan, sebenarnya bukan sesuatu yang baru lagi. Sejauh ini, mungkin ratusan WN asal China yang diamankan pihak Kepolisian, karena kasus itu. Mereka diamankan dari berbagai tempat di Tanah Air, yang umumnya berada di kota besar.

Biasanya, aksi penipuan itu mereka lakukan melalui sambungan telepon. Karena itu, tak heran bila setiap saat penangkapan terjadi, petugas banyak menyita telepon, yang dijadikan 'senjata' bagi mereka dalam melancarkan aksi penipuan itu. 
 
zxc1

Lalu pertanyaannya, mengapa peristiwa itu kerap terjadi di Indonesia? Apa sebabnya sehingga WN China itu suka menjadikan Indonesia sebagai tempat melancarkan aksi penipuan melalui telepon tersebut? 

Dilansir dari kompas, Selasa 26 November 2019, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, punya jawabannya. 

Hal itu dilontarkannya, usai penangkapan sebanyak 66 warga negara asal China, yang diamankan di enam lokasi berbeda di Jakarta, Senin kemarin. Enam lokasi tersebut adalah Griya Loka, BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk, Perum Intercon, dan Bandengan Tambora. Sama dengan aksi-aksi sebelumnya, mereka beroperasi dan menipu orang melalui sambungan telepon. 

Menurut Yusri, para tersangka suka memilih Indonesia dalam melancarkan aksi penipuan, guna menghindari kecurigaan masyarakat dan polisi. 

"Kulit (orang) Indonesia dan mereka (WNA China) sama, banyak keturunan China di sini. Makanya mereka enggak terlalu mudah dicurigai oleh warga-warga di sini," lontarnya, Senin (25/11/2019) di Kemanggisan, Jakarta Barat. 

Selain itu, para tersangka juga menilai jaringan internet di Indonesia mudah diakses. "Indonesia ini jaringannya paling gampang, jaringan internet di sini paling mudah," tambahnya lagi. 

Terkait penangkapan kali ini, Yusri mengatakan, polisi telah mengintai keberadaan para tersangka selama tiga bulan.  Setelah yakin, penggerebekan dan penangkapan akhirnya dilakukan. 

Untuk diketahui, dalam melancarkan aksinya, para tersangka mengaku bisa membantu korban yang meminta bantuan untuk mengurus masalah pajak. Oleh karena itu, para tersangka meminta sejumlah uang kepada para korban. 

Sebagian besar korban mereka diketahui adalah sesama warga negara China. Namun demikian, polisi masih mendalami motif dan modus penipuan tersebut.  ***