Menu

Tak Hanya WNI, Ratusan Warga Korea Selatan Juga Berurai Air Mata Karena Jadi Korban BUMN Ini, Begini Ceritanya

Siswandi 5 Dec 2019, 10:46
Ilustrasi
Ilustrasi

Karena ada embel-embel asuransi milik perusahaan pelat merah, banyak orang Korea yang tertarik dan jadi nasabah.

"Saya ketua Kadin Korea Indonesia, saya korban juga, 470 orang Korea jadi korban. Orang Korea sebagian besar menabung di Hanna Bank, maka ditawari lah asuransi Jiwasraya. Orang Korea nanya bunganya berapa? Hanna Bank bilang bunganya tinggi, karena ini Jiwasraya milik negara," terangnya. 

Selain itu, Bank Hanna juga menjanjikan asuransi Jiwasraya aman karena milik pemerintah. "Mereka sampaikan ini asuransi BUMN jadi nggak ada masalah. Mereka bilang, kalau pemerintah nggak bayar berarti pemerintah bangkrut," ucap Lee.

Lebih lanjut ia menuturkan, sejak Oktober 2018, polis asuransi mendadak tidak bisa dicairkan. Dia mengatakan saat itu banyak orang Korea masih percaya menunggu pencairan, namun setelah setahun lebih pencairan mandek, mereka pun akhirnya mulai merasa was-was.

"Maka orang Korea ini percaya. Nah tanggal 6 Oktober 2018 ini mendadak nggak bisa dicairkan pokok dan bunganya. Kami masih positif beberapa lama, kami pikir sebentar akan dicairkan. Kok lebih setahun nggak dibayar," kata Lee.

Berdasarkan hal itu, mereka pun mulai mencari jalan keluar aga uang mereka bisa kembali. Namun upaya tersebut belum ada yang membuahkan hasil. Saat menghubungi Hanna Bank, pihak bank angkat tangan. Begitu juga melaporkan masalah ini ke Otoritas Jasa Keuangan hingga Kementerian BUMN, kehadiran mereka malah ditolak.

Halaman: 123Lihat Semua