Menu

Sebut Indonesia Darurat Penista Agama, PA 212 Tetap Fokus Terhadap 2 Sosok Ini

Siswandi 6 Dec 2019, 11:22
Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin.
Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin.

RIAU24.COM -  Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, mengatakan, Indonesia saat ini tengah berada pada situasi darurat penista agama. Pernyataan itu dilontarkannya menyusul ditetapkannya Jafar Shodik sebagai tersangka penghinaan terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin oleh pihak Kepolisian.

Dilansir tempo, Jumat, 6 Desember 2019, Novel juga mengatakan, PA 212 dan tim advokat Korlabi sepakat menilai bahwa kasus Jafar Shodiq sangat kental dengan nuansa politik.  Namun hingga sejauh ini, PA 212 belum akan memberikan pernyataan resmi terkait kasus Jafar. 

Lebih lanjut, Novel Bamukmin menilai penetapan tersangka Jafar Shodik hanya pengalihan isu dari kasus Sukmawati dan Muwafiq.

Saat ini, PA 212 masih akan fokus pada kasus Sukmawati dan Muwafiq, supaya segera bisa diproses pihak Kepolisian.

"Karena kami dari Korlabi (Koordiantor Pelaporan Bela Islam, red) yang melaporkan pertama kasus Sukmawati. Dua kali Sukmawati mengulangi kasus yang sama (cadar dan azan) namun tidak diproses. Bahkan MUI diduga menjadi biang keladi kasus Sukmawati kandas, dimediasi MUI," tambahnya 


Jafar Shodik menjadi tersangka dugaan ujaran kebencian karena ceramahnya yang ditengarai menghina Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

Sebelumnya, seperti dilansir detik, Novel menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan kerabat Habib Jafar Shodiq untuk pendampingan hukum itu. "Surat kuasa kita lagi terus berkordinasi dengan Habib Adong selaku kerabat dekatnya Habib Jafar," katanya.

Selain dinilai bermuatan politik, pihaknya juga menilai kasus yang melanda Jafar Shodik sebagai bentuk kriminalisasi ulama. Dia mempertanyakan perbedaan perlakuan antara Habib Jafar Shodiq dan Sukmawati serta Gus Muwafiq yang juga dipolisikan. 

Dilansir liputan6, Ma'ruf Amin mengatakan dirinya memaafkan dan meminta habib Ja'far Shodiq untuk tidak mengulanginya.

"Oh tidak (tak dilaporkan ke polisi), mudah-mudahan tentu dia bisa menyadari saja dan mengubah cara bernarasi, jangan menyampaikan pesan-pesan (seperti itu), agar lebih baik," ungkap Ma'ruf Amin.  ***