Menu

Penelitian Ungkap Karya Seni Tertua di Dunia Telah Ditemukan di Indonesia

Devi 13 Dec 2019, 15:15
Penelitian Ungkap Karya Seni Tertua di Dunia Telah Ditemukan di Indonesia
Penelitian Ungkap Karya Seni Tertua di Dunia Telah Ditemukan di Indonesia

RIAU24.COM -   Sebuah lukisan gua di Indonesia yang menggambarkan adegan perburuan prasejarah bisa menjadi karya seni figuratif tertua di dunia sejak 44.000 tahun yang lalu, yang menunjuk pada budaya artistik yang maju, menurut penelitian baru.

Ditemukan dua tahun lalu di pulau Sulawesi Indonesia, lukisan selebar 4,5 meter (13 kaki) ini menampilkan binatang buas yang dikejar oleh pemburu setengah manusia yang menggunakan tombak dan tali, kata studi yang dipublikasikan di Nature, Rabu.

Menggunakan teknologi penanggalan, tim di Griffith University Australia mengatakan telah mengkonfirmasi bahwa lukisan gua batu kapur telah ada setidaknya 43.900 tahun selama periode Paleolitik Muda.

"Adegan berburu ini - setahu kami - saat ini merupakan rekaman bergambar tertua dari cerita dan karya seni figuratif yang paling awal di dunia," kata para peneliti.

Penemuan ini muncul setelah lukisan seekor binatang di sebuah gua di pulau Kalimantan, Indonesia, yang sebelumnya ditetapkan berusia setidaknya 40.000 tahun.

Selama bertahun-tahun, seni gua dianggap telah muncul dari Eropa, tetapi lukisan gua Indonesia telah menantang teori itu.

Setidaknya ada 242 gua atau tempat perlindungan dengan citra kuno di Sulawesi saja, dan situs-situs baru ditemukan setiap tahun, kata tim itu.

Dalam adegan tanggal terakhir, pemburu digambarkan dalam warna merah gelap dengan tubuh manusia dan kepala binatang, burung dan reptil.

Lukisan itu, yang berada dalam kondisi yang buruk, menunjukkan bahwa budaya artistik yang sangat maju ada sekitar 44.000 tahun yang lalu, diselingi oleh cerita rakyat, mitos agama dan kepercayaan spiritual, kata tim itu.

"(Adegan) dapat dianggap tidak hanya sebagai seni figuratif paling awal di dunia tetapi juga sebagai bukti tertua untuk komunikasi narasi dalam seni Paleolitik," kata para peneliti.

"Ini patut diperhatikan, mengingat bahwa kemampuan untuk menciptakan cerita-cerita fiksi mungkin merupakan tahap terakhir dan paling penting dalam sejarah evolusi bahasa manusia dan pengembangan pola-pola kognisi seperti modern."

 

 

R24/DEV