Menu

Sepanjang 2019, Mobil ESEMKA Paling Banyak Dicari

Ryan Edi Saputra 14 Dec 2019, 10:28
Foto Mobil ESEMKA dan Jokowi ketika menjabat sebagai Walikota Solo. (R24/int)
Foto Mobil ESEMKA dan Jokowi ketika menjabat sebagai Walikota Solo. (R24/int)

RIAU24.COM - JAKARTA - Meski tak banyak yang mencari di dealer. Namun, Mobil Esemka menjadi salah satu hal yang paling dicari netizen melalui mesin pencari Google sepanjang 2019. 

Dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (14/12/2019). Topik 'Mobil Esemka' masuk dalam daftar topik terpopuler sepanjang 2019 berdasarkan riset penelusuran Google Indonesia. 

Google Indonesia merilis daftar topik terpopuler sepanjang 2019 yang dibagi menjadi sembilan kategori. Mobil Esemka dikelompokkan ke dalam kategori 'Peristiwa Nasional'.

Dalam kategori 'Peristiwa Nasional' terdapat 10 topik terpopuler. Selain Mobil Esemka ada juga topik Kecelakaan Cipularang, Sidang MK, RUU KPK, MRT Jakarta, dan Audrey, Cacar Monyet, Tangkuban Perahu, Kompensasi PLN, dan BMKG Gempa.

Veronica Utami, Head of Marketing, Google Indonesia, Filipina dan NBU Asia Tenggara, menjelaskan, pihaknya tidak merilis topik terpopuler dalam bentuk urutan angka. Hal ini menyebabkan topik Mobil Esemka tidak bisa disimpulkan lebih populer atau tidak lebih populer ketimbang topik lainnya dalam kategori yang sama.

"Itu sebetulnya tidak urutan ... Kalau diperhatikan (penyebab kenaikan pencarian) memang pasti ada mungkin sebuah berita atau sebuah peristiwa yang terjadi, jadi orang penasaran 'ada apa sih?'," kata Veronica.

Esemka sempat menjadi perbincangan hangat pada tahun ini, dimulai dari keterkaitannya dengan Presiden Joko Widodo jelang Pemilihan Umum pada awal tahun hingga peresmian pabrik Esemka di Boyolali pada September. 

Esemka juga sempat menyulut polemik soal kemiripan salah satu produknya, pikap Bhima, dengan model China, Changan Star Truck. Esemka tidak pernah banyak bicara soal hal ini, namun Kementerian Perindustrian sudah pernah menyatakan Esemka memang kerja sama dengan China.

Veronica tidak menjelaskan spesifik cara Google Indonesia menghimpun data pencarian. Dia hanya mengungkap pihaknya menarik keywords terpopuler dari quarries lalu dikelompokkan ke kategori-kategori tertentu berdasarkan kemiripannya. (R24/Put)