Menu

Jenderalnya Tewas Dibunuh AS, Iran: Pasti Kami Balas Seberat-beratnya!

Siswandi 3 Jan 2020, 16:36
Komandan pasukan elit Iran Quds Mayjen Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan AS di Baghdad, Irak. Foto: int
Komandan pasukan elit Iran Quds Mayjen Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan AS di Baghdad, Irak. Foto: int

RIAU24.COM -  Serangan yang dilancarkan pasukan Amerika Serikat, di Baghdad Irak Pada Jumat 3 Januari 2019, benar-benar menyisakan luka mendalam bagi Iran. Pasalnya, serangan itu membuat komandan pasukan elit Iran Quds, Mayjen Qasem Soleimani. 

Respon keras pun dilontarkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Ia pun bersumpah akan "membalas dendam dengan seberat-beratnya" terhadap serangan Amerika Serikat tersebut.

"Balas dendam yang besar akan dikenakan terhadap para kriminal yang melumuri tangan-tangan bodoh mereka dengan darahnya (Soleimani). Insya Allah, pengabdian dan jasanya tidak akan berhenti," kata Khamenei melalui kicauannya di Twitter.

Dilansir cnnindonesia, selain Soelaimani, sejumlah tokoh Iran lainnya juga ikut menjadi korban dalam serangan itu. Di antaranya Wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, petinggi milisi Kataib Hizbullah, dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda.

Untuk diketahui, Soleimani pernah beberapa kali dilaporkan meninggal yakni saat kecelakaan pesawat pada 2006 di barat laut Iran, ledakan bom di Damaskus, Suriah, pada 2012, dan terakhir dalam pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada November 2015.

Semasa hidupnya, pria 62 tahun itu dianggap sebagai arsitek yang berhasil memperkuat pengaruh Iran di Timur Tengah. Soleimani juga dilihat AS sebagai musuh berbahaya. 

Serangan AS terhadap Soleimani terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad. 

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengecam keras serangan AS itu dan menganggapnya sebagai langkah bodoh. Zarif menganggap pembunuhan AS terhadap Soleimani merupakan "eskalasi berbahaya" antara Washington-Teheran.

Kabar lainnya menyebutkan, Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran juga segera menggelar rapat darurat untuk menentukan langkah demi merespons serangan AS terhadap Soleimani itu.  ***