Menu

Pengamat: Konflik Laut Natuna Taktik Partai Komunis China Alihkan Isu Muslim Uighur

Riko 8 Jan 2020, 20:22
Kapal perang China masuk ke perairan Natuna milik Indonesia (net)
Kapal perang China masuk ke perairan Natuna milik Indonesia (net)

RIAU24.COM -  Pakar Politik Luar Negeri China dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Nur Rachmat Yuliantoro, mengatakan bahwa insiden yang dibuat China di Laut Natura Utara adalah usaha Partai Komunis China (PKC) untuk mengendorkan tekanan internasional pada dua isu domestik mereka yakni Hong Kong dan Uighur. 

“Rezim PKC sedang sangat tersudut oleh isu Hong Kong dan Uighur. Ini tantangan besar dan pelik mereka. Sehingga saya kira di Natuna, mereka sedang diveriting the attention dengan masuk ke ZEE Indonesia agar perhatian pemerintah dan publik muslim Indonesia atas Uighur dan juga Hong Kong mengendur,” kata Nur Rachmat Yuliantoro. 

Nur Rahmat menjelaskan, Politik luar negeri Cina secara umum memiliki empat tujuan utama. Pertama, mempertahankan integritas teritorial. Kedua, memajukan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, menciptakan imaji sebagai negara yang bersahabat. Dan keempat, mempertahankan legitimasi Partai Komunis. 

“Apa yang sekarang sedang berlangsung di Laut Natuna Utara pada hakikatnya adalah sejalan dengan semua tujuan di atas, kecuali tujuan yang ketiga,” kata Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM ini.

China, menurut Nur, sedang menunjukkan bahwa siapa pun tak akan pernah mundur jika sudah menyangkut integritas wilayahnya. Begitu juga China di Hong Kong dan Uighur, sebagaimana sikap negara lainnya pada wilayahnya, tak akan mau didesak-desak untuk bersikap sebaliknya. 

Terkait langkah pemerintah Indonesia dalam menangani masalah laut Natuna Utara, menurut Nur, sudah sangat tepat. Yakni, tegas sekaligus tidak terpancing oleh publik untuk mengambil langkah berlebihan. 

Sambungan berita:  
Halaman: 12Lihat Semua