Menu

PA 212 Sebut Masalah Natuna Pengalihan Isu Jiwasraya dan Uighur, Begini Penjelasannya

Ryan Edi Saputra 9 Jan 2020, 06:24
Novel Bamukmin
Novel Bamukmin

RIAU24.COM -  JAKARTA - Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan organisasinya sampai saat ini belum bersikap mengenai persoalan Natuna.

Persoalan Natuna yang beberapa hari lalu diklaim oleh China, membuat Ketua Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis berkomentar. Ia menanggapi sikap 'dingin' Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hingga Damai mendesak Presiden Jokowi, mencopotnya.

Novel sendiri mengatakan atas pernyataan Damai itu sebagai sikap pribadi. Bukan merupakan sikap resmi secara kelembagaan.

"Setahu saya apa yang disampaikan oleh Damai Hari Lubis adalah pernyataan pribadi karena sampai saat ini saya sebagai Ketua Media Center PA 212 bahwa PA 212 belum mengeluarkan pernyataan resminya karena fokus terhadap bencana banjir yang PA 212 membuat posko-posko di tempat yang kena banjir apalagi besok PA 212 akan ke Lebak Banten dan Jasinga Bogor," kata Novel Seperti dilansir Vivanews, Rabu 8 Januari 2020.

Novel mengatakan hingga saat ini, PA 212 belum melihat persoalan Natuna perlu disikapi secara organisasi. Kalaupun nanti dalam perkembangannya dinilai penting maka PA 212 akan mengeluarkan pernyataan resmi.

"Kalau atas PA 212 jelas kalau memang dianggap penting pasti akan keluarkan rilis resmi," katanya.

Dengan pernyataan Damai tersebut, yang meminta Jokowi mencopot Prabowo, secara pribadi Novel mengaku jangan sampai terpancing dengan pengalihan isu. Terutama terkait dengan kasus PT Asuransi Jiwasraya yang merugikan negara puluhan triliun rupiah, dan persoalan etnis Uighur di China.

"Saya pribadi juga masih enggan mengomentari Natuna karena bisa jadi itu pengalihan isu yang diduga dilakukan China dengan pemerintah untuk masalah Uighur," kata Novel.

Novel mengingatkan pemerintah saja bisa tegas bahkan terjadi korban nyawa waktu menghadapi demo anak STM di depan DPR/MPR serta demo 21-22 Mei 2019. Akan tetapi, lanjutnya, di Natuna adem-adem saja bahkan letusan peringatan saja tidak ada.

"Cuma isunya yang dibuat panas dan kasus Jiwasraya jadi tenggelam yang ditutupi yang diduga oleh drama Natuna," katanya.